Bisnis.com, JAKARTA — Mobil listrik ternyata tidak terlalu bersahabat dengan lingkungan. Amnesty International menyatakan proses produksi baterai dan penambangan mineral sebagai komponen mobil listrik penuh dengan polusi dan bisnis yang tidak etis.
Amnesty Internastional menyatakan produksi baterai untuk mobil listrik memproduksi karbon dalam jumlah besar. Selain itu, bahan baku mineral yang digunakan untuk memproduksi baterai lithium dipasok oleh area pertambangan yang sering dikaitkan dengan eksploitasi anak sebagai pekerja.
“Kendaraan listrik adalah kunci untuk mendorong industri otomotif beralih dari bahan bakar fosil. Namun, saat ini kendaraan listrik tidak se-etis seperti yang disampaikan oleh para penjualnya,” kata Amnesty International dalam pernyataan persnya yang dikutip Reuters.
Baca Juga
Pabrik baterai lithium-ion di China, Korea Selatan, dan Jepang diklaim sangat bergantung kepada batu bara dan bahan bakar fosil lain sebagai sumber energi.
Amnesty International meminta industri kendaraan listrik untuk mencari cara untuk memproduksi baterai dengan emisi rendah dan etis dalam 5 tahun. Para produsen juga didorong untuk mengungkapkan jejak karbon produksi baterai dan rantai pasok mineral-mineral bahan bakunya.
Produsen otomotif global saat ini menginvestasikan miliaran dolar Amerika Serikat untuk mendongkrak produksi mobil listrik. Volkswagen, misalnya, berencana untuk meningkatkan produksi mobil listrik dari 40.000 unit pada 2018 menjadi 3 juta unit pada 2025.