Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mobkas Paling Dicari, Berapa Harga?

Manager Senior Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua Herjanto Kosasih mengatakan, mobil bekas yang paling banyak dicari berada pada kisaran Rp90 juta hingga 120 juta.
 Karyawan sedang menunggu konsumen di samping deretan bursa mobil bekas di Jakarta, Minggu (4/2). Tren penjualan mobil bekas di 2018 diprediksi meningkat disebabkan peningkatan produksi produk baru yang beragam terutama segemen Low Cost Green Car (LCGC)./Bisnis.com-Felix Jody Kinarwan
Karyawan sedang menunggu konsumen di samping deretan bursa mobil bekas di Jakarta, Minggu (4/2). Tren penjualan mobil bekas di 2018 diprediksi meningkat disebabkan peningkatan produksi produk baru yang beragam terutama segemen Low Cost Green Car (LCGC)./Bisnis.com-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA--Manager Senior Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua Herjanto Kosasih mengatakan, mobil bekas yang paling banyak dicari berada pada kisaran Rp90 juta hingga 120 juta. Kehadiran model baru dengan ubahan minor ataupun mayor seperti pada segmen LMPV juga akan mempengaruhi permintaan pada mobil bekas.

"Kalau ada mobil baru keluar, pasti nanti ada mobil bekasnya karena tidak ada aturan usia kendaraan. Akan selalu nambah, tentu dari sisi omset akan naik," ujarnya kepada Bisnis, Minggu (24/02/2019).

Herjanto menuturkan, aktifnya produsen otomotif mengeluarkan produk baru khususnya pada segmen LMPV menjadi peluang juga bagi pelaku mobil bekas. Pasalnya, konsumen dengan bujet terbatas memiliki opsi mencari mobil bekas.

Dia menjelaskan, model LMPV Mitsubishi, Xpander sangat dicari konsumen karena harga yang sangat kompetitif. Selain itu, terdapat model LMPV Suzuki, Ertiga yang juga sangat stabil karena disinyalir memiliki loyalitas konsumen yang cukup tinggi.

Duet LMPV Avanza dan Xenia, menurutnya, cukup mengalami tantangan pada penjualan mobkas karena konsumen makin memiliki banyak opsi. Di sisi lain, kehadiran All New Livina, dengan model yang lebih sportif mendekati Xpander, menurutnya, akan diburu konsumen termasuk mobkasnya.

"Yang sangat stabil itu Ertiga, tidak ada lonjakan, juga tidak turun. Banyak yang fanatik," tambahnya.

Herjanto menuturkan, terdapat dua poin penting sebelum membeli mobkas yakni ketersediaan suku cadang (spare part) dan kehadiran agen pemegang merek (APM) yang masih aktif berorasi di Tanah Air. Spare part sangat penting karena mobil umumnya dipakai dalam jangka waktu lama.

Adapun, untuk kehadiran APM memberikan rasa aman bagi konsumen untuk mendapatkan pelayanan ketika mobil bermasalah. Tanpa kehadiran APM merek tertentu membuat harga mobkas merek tersebut ikut anjlok.

"Yang pertama masih ada tidak spare part-nya karena konsumen memakai mobil umumnya cukup lama bisa 15 tahun hingga 20 tahun. Kedua tentu masih ada tidak APM-nya," tambahnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Thomas Mola
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper