Bisnis.com, JAKARTA - Setelah berhasil melaju kencang pada 2018, penjualan mobil serbaguna besar atau premium diproyeksikan akan melambat atau minimal sama dengan capaian pada tahun lalu sebanyak 12.271 unit.
Executive General Manager PT Toyota-Astra Motor (TAM) Fransiscus Soerjopranoto mengatakan bahwa permintaan konsumen ritel untuk model MPV premium tahun lalu cukup kuat khususnya untuk model Voxy.
"Prediksi saya, kalau bisa sama dengan tahun lalu saja, sudah sangat baik, karena ada kecenderungan penjualan kendaraan pada tahun politik menurun," ujar Soerjo kepada Bisnis, Senin (18/2/2019).
Soerjo menuturkan bahwa pada awal tahun ini konsumen tampaknya masih wait and see untuk belanja sambil melihat kondisi politik.
Gaikindo mencatat, penjualan MPV premium tahun 2018 yang sebanyak 12.271 unit merupakan capaian tertinggi selama 10 tahun terakhir. Penjualan MPV premium paling tinggi sebelumnya terjadi pada 2013 yakni 11.898 unit.
Pasar MPV premium diisi oleh beberapa model, seperti Toyota Alphard, Toyota Vellfire, Toyota Voxy, Nissan Serena, Nissan Elgrand, Mazda Biante, Hyundai H-1, Honda Odyssey, dan Chevrolet Orlando.
Mitsubishi Motors menjadi salah satu pemain yang mundur dari pasar MPV premium karena lebih fokus memasarkan low MPV, Xpander.
Sementara itu, Presiden Direktur PT Hyundai Mobil Indonesia (HMI) Mukiat Sutikno mengatakan, pasar MPV premium tidak terlalu besar di Tanah Air. Penjualan diprediksi tumbuh terbatas pada tahun ini.