Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan meminta PT Pertamina untuk menemukan atau mencari teknologi fast charging di bawah 10 menit.
"Saya rasa sudah ada itu teknologinya, tinggal dicari saja dan disesuaikan, biar tidak kelamaan kalau ngisi mobil listrik, " kata Jonan di Jakarta, Senin (10/12/2018).
Jonan menyatakan teknologi pengisian listrik di stasiun pengisian listrik umum (SPLU) milik Pertamina sudah baik, hanya saja waktu sekitar 20 menit untuk pengisian penuh masih dirasa lama.
Jonan juga menjelaskan beralihnya dunia otomotif global dari internal combustion engine (ICE) ke plug-in hybrid electric vehicle (PHEV) dan electric vehicles (EV) diprediksi mengakibatkan pengisian baterai kendaran jenis PHEV dan EV akan menjadi substitusi bagi pengisian bahan bakar minyak/BBM kendaraan yang saat ini merupakan bisnis Pertamina.
Di masa mendatang, Menteri ESDM mengungkapkan, mobil listrik akan bersaing dengan kendaraan combustion engine. "Mobil listrik akan menjadi masa depan dunia, energi yang lebih ramah lingkungan," ujarnya.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyatakan, Pertamina siap menghadapi disruption business dari kendaraan konvensional berbahan bakar minyak ke arah kendaran listrik. Pertamina akan menghadirkan fasilitas pengisian listrik untuk kendaraan listrik dalam rangka mengembangan ekosistem bisnis kendaraan listrik ke depan.