Bisnis.com, DETROIT - General Motors telah mengumumkan restrukturisasi besar-besaran, Senin (26/11/2018). Pabrikan mobil nomor wahid AS ini akan menggandakan investasi pada mobil listrik dan kendaraan swakemudi, namun hal itu harus dibayar dengan menutup sejumlah pabrik dan merumahkan ribuan pekerjanya.
Perusahaan juga telah mengkonfirmasi bahwa produksi model Chevy Volt akan dihentikan. Seperti dilakukan Ford awal tahun ini, GM mengatakan akan menjauhi sedan dan berfokus pada model truk, crossover dan SUV.
GM juga akan memprioritaskan investasi dalam arsitektur listrik-baterai generasi mendatang. CEO Mary Barra mengatakan langkah ini akan membutuhkan dua kali lipat investasi dalam kendaraan listrik dan teknologi swakemudi.
Tahun lalu, seperti dikutip Electrek, perusahaan mengumumkan beberapa kendaraan listrik baru yang akan diluncurkan dalam beberapa tahun ke depan, termasuk 5 crossover, 2 minivan, 7 SUV, dan banyak lagi.
Namun, restrukturisasi tersebut harus dibayar mahal oleh ribuan karyawan GM. Perusahaan akan mem-PHK hampir 15.000 karyawan dan menutup 5 pabrik (3 pabrik perakitan dan 2 powertrain).
-Perakitan Oshawa di Oshawa, Ontario, Kanada.
-Perakitan Detroit-Hamtramck di Detroit.
-Perakitan Lordstown di Warren, Ohio.
-Baltimore Operations di White Marsh, Maryland.
-Warren Transmission Operations di Warren, Michigan.
Pabrik-pabrik ini akan berhenti beroperasi tahun depan, dan beberapa kendaraan yang mereka buat, seperti Chevrolet Cruze, Cadillac CT6 dan Buick LaCrosse, akan dihentikan.
Seorang juru bicara GM juga mengkonfirmasikan kepada Electrek bahwa produksi Chevy Volt akan dihentikan pada Maret 2019. Rumor yang lalu telah mengindikasikan bahwa Crossover dapat menggantikan Volt, meskipun itu dianggap sudah bertahun-tahun.