Bisnis.com, JAKARTA - Dewan pengurus Renault telah menunjuk seorang ketua sementara dan menyerahkan kekuasaan baru kepada chief operating officer-nya untuk menggantikan posisi CEO aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi Carlos Ghosn yang ditangkap di Jepang karena dicurigai melakukan pelanggaran keuangan, kata sumber-sumber.
Dilansir Reuters, Rabu (21/11/2018), direktur independen tertinggi dewan, Philippe Lagayette, diberi mandat menempati posisi sebagai ketua sementara, kata sumber tersebut.
Sementara, Chief Operating Officer Thierry Bollore, yang merupakan pimpinan kedua di bawah Ghosn akan mengambil alih secara penuh kekuasaan perusahaan.
Pada pertemuan Selasa (20/11/2018), dewan menahan diri untuk menggulingkan posisi Ghosn. Mereka masih menunggu informasi lebih lanjut tentang tuduhan yang muncul dari penyelidikan internal oleh mitra aliansi Nissan, kata sumber tersebut.
Seorang juru bicara Renault tidak segera menanggapi permintaan untuk berkomentar.
Sebelumnya telah diwartakan bahwa Mitsubishi Motors Corporation (MMC) juga akan merekomendasikan untuk memecat Ghosn dari posisinya sebagai chairman MMC.
Baca Juga
"Menanggapi penangkapan Ghosn, dan karena dugaan pelanggaran terkait dengan tata kelola perusahaan dan masalah kepatuhan, MMC akan mengusulkan kepada dewan direksi untuk segera 'menghapus' Ghosn dari posisinya sebagai Ketua Dewan dan Direktur Perwakilan MMC," kata MMC dalam pernyataannya, Senin (19/11/2018).
Mitsubishi akan segera melakukan penyelidikan internal tentang apakah Ghosn telah terlibat dalam pelanggaran seperti yang disebutkan, yakni menyampaikan laporan sekuritas tahunan yang berisi pernyataan palsu.
Mitsubishi juga menyampaikan permintaan maaf atas kekhawatiran yang disebabkan oleh peristiwa tersebut.
Carlos Ghosn telah ditangkap oleh Kantor Jaksa Penuntut Umum Distrik Tokyo atas tuduhan mengajukan laporan sekuritas tahunan yang berisi pernyataan palsu, yang melanggar instrumen keuangan dan undang-undang pasar modal.