Bisnis.com, JAKARTA - Penaikan suku bunga acuan Bank Indonesia dinilai akan menggerus minat pembelian kendaraan bermotor. Namun, pengusaha angkutan darat lebih mempertimbangkan faktor kondisi politik di tahun mendatang.
Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Bidang Distribusi dan Logistik Kyatmaja Lookman, mengungkapkan kenaikan suku bunga pembiayaan akan mempengaruhi minat para pelaku usaha truk untuk membeli kendaraan.
"Meskipun begitu, yang paling menjadi perhatian bagi para pengusaha truk untuk menambah kendaraannya adalah kondisi politik di tahun mendatang," ujarnya, Selasa (20/11/2018).
Dia berpendapat, penaikan suku bunga tidak akan menjadi masalah bagi pengusaha sepanjang peluang bisnisnya terbuka dan tetap lancar. Dia menuturkan, suku bunga saat ini relatif lebih rendah dibandingkan dengan suku bunga dahulu.
Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 14-15 November 2018 memutuskan untuk menaikkan BI 7-day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 bps menjadi 6,00%, suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi 5,25%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 6,75%.
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudistira Adhinegara, mengungkapkan bahwa perusahaan pembiayaan bisa lebih sensitif dari reaksi kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia.