Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

VW Bidik Produksi 15 Juta Mobil Listrik

Volkswagen (VW) menargetkan pembuatan 15 juta mobil listrik dalam beberapa tahun ke depan. Pabrikan mobil Jerman tersebut akan fokus melakukan produksi massal mobil listrik.
Wibi Pangestu Pratama
Wibi Pangestu Pratama - Bisnis.com 17 November 2018  |  00:04 WIB
VW Bidik Produksi 15 Juta Mobil Listrik
Logo VW (Volkswagen)/ - Reuters Arnd Wiegmann

Bisnis.com, JAKARTA – Volkswagen (VW) menargetkan pembuatan 15 juta mobil listrik dalam beberapa tahun ke depan. Pabrikan mobil Jerman tersebut akan fokus melakukan produksi massal mobil listrik.

Hal tersebut disampaikan Chief Executive Volkswagen, Herbert Diess pada Jumat (16/11/2018). Produksi mobil listrik tersebut diiringi pengembangan digitalisasi, kemudi otomatis, dan layanan mobilitas lain pada 2023.

Diess menjelaskan Volkswagen akan menggelontorkan dana 44 miliar euro untuk proyek tersebut. Dengan dana tersebut, kapasitas pabrik akan ditingkatkan hingga 30% pada 2025 dengan membangun lebih banyak kendaraan merek lain di tempat produksi yang sama.

Diess menilai proyek tersebut mampu menurunkan rasio belanja modal divisi otomotif Volkswagen sejak 2020.

Sebelumnya Diess sempat salah ucap dalam menyampaikan target pembuatan mobil listrik. Dalam wawancara dengan Automotive News, Diess menyampaikan target pembuatan mobil listrik sebanyak 50 juta unit.

Juru bicara Volkswagen kemudian menyampaikan klarifikasi bahwa jumlah tersebut merujuk pada rencana jangka panjang Modularer Elektrobaukasten (MEB), platform pengembangan mobil listrik grup Volkswagen.

"Diess bermaksud mengucapkan 15 juta [unit], bukan 50 juta," ujar juru bicara tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

Mobil Listrik volkswagen
Editor : M. Syahran W. Lubis

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top