Bisnis.com, JAKARTA—Riset Bosch bersama dengan Universitas Indonesia menunjukkan bahwa potensi kecelakaan yang melibatkan sepeda motor dapat dikurangi hingga 27% jika semua sepeda motor di dalam negeri telah dilengkapi dengan antilock braking system (ABS).
Iwaki Atsushi, Director of Original Equipment Division Bosch in Indonesia, mengungkapkan berdasarkan data Kepolisian Negara Republik Indonesia pada 2017, kecelakaan kendaraan bermotor roda dua dan tiga di Indonesia mencapai 72% dari jumlah keseluruhan kecelakaan di Indonesia.
Sementara itu, lanjutnya persentase mobil, truk, dan bus masing-masing hanya sebesar 11%, 12%, dan 1%.
“Dengan keahlian mengenai ABS selama 30 tahun, Kami percaya bahwa implementasi teknologi ini dapat memberikan dampak positif di Indonesia – membantu menyelamatkan hingga sekitar 5.000 nyawa per tahun untuk penggunaan di negara ini saja,” kata Iwaki di Jakarta, Jumat (2/11/2018).
Dia menjelaskan, secara global semakin banyak negara mewajibkan penerapan ABS mengingat akibat yang dapat ditimbulkan oleh kecelakaan baik dari segi ekonomi maupun kesejahteraan masyarakat.
Pada awal 2016, Uni Eropa mengeluarkan regulasi pemasangan ABS sepeda motor untuk seluruh unit sepeda motor dengan kapasitas mesin lebih dari 125 cc
Baca Juga
Sementara regulasi serupa juga mulai berlaku India pada awal tahun ini dan Jepang pada 1 Oktober 2018. Adapun Taiwan dan Australia akan menerapkannya pada tahun depan, yakni 2019.
Sementara China, lanjutnya akan mewajibkan ABS pada sepeda motor baru secara keseluruhan dengan kapasitas mesin 250 cc pada awal Juli 2019.
Direktur Pembinaan Keselamatan Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub Risal Wasal mengungkapkan, regulasi yang mewajibkan ABS belum ada di Indonesia pada saat ini.
Akan tetapi, lanjutnya pihaknya sedang mengarah ke sana. Dia menuturkan, pihaknya mendukung inovasi yang ada selama terkait dengan keselamatan.