Bisnis.com, JAKARTA—PT Hyundai Mobil Indonesia akan terus mendukung Hyundai Motor Corporation agar berinvestasi di Tanah Air. Pabrikan asal Korea Selatan itu dikabarkan tertarik masuk meramaikan industri otomotif khususnya kendaraan penumpang.
Presiden Direktur PT Hyundai Motor Indonesia (HMI) Mukiat Sutikno memastikan segmen kendaraan penumpang menjadi pilihan Hyundai Motor Corporation (HMC). Namun, dia enggan untuk memaparkan lebih jauh terkait permintaan insentif dan kemudahan lainnya yang diinginkan HMC.
"Ya [kendaraan penumpang]. Tentunya ada beberapa hal yang masih dipertimbangkan tetapi sementara ini masih confidential," tulisnya kepada Bisnis, Selasa (4/9/2018).
Mukiat menuturkan HMI sebagai distributor kendaraan penumpang Hyundai di Indonesia, HMI siap mendukung rencana investasi HMC. Menurutnya, produsen asal Negeri Gingseng itu melihat prospek positif pasar otomotif Indonesia. "HMI pokoknya akan dukung terus," tambahnya.
Seperti diketahui, HMC berencana berinvestasi di Asia Tenggara di mana Indonesia dan Vietnam sebagai negara yang dilirik. Indonesia cukup potensial mengingat pasar otomotif Indonesia menyentuh angka penjualan 1,1 juta unit, belum terhitung ekspor.
Pemerintah pun diketahui telah menggelar rapat untuk mempersiapkan masuknya HMC ke Indonesia. Tambah lagi, Presiden Jokowi dalam waktu dekat dijadwalkan akan ke Korea Selatan untuk membahas peningkatan kerja sama dengan Korea Selatan.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan HMC ingin berinvestasi di Indonesia sehingga meminta beberapa insentif yang mungkin bisa diberikan pemerintah. Namun, karena masih wacana, pemerintah belum bisa memaparkan secara detail terkait rencana tersebut. (Bisnis.com, Senin (3/9).
Menteri Perindustrian Airlangga Hartato menambahkan, untuk menarik investasi pemerintah telah menyiapkan berbagai insentif seperti tax allowance dan tax holiday. Insentif tersebut diyakini mampu menarik minat investor masuk ke Indonesia.
Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie D. Sugiarto mengatakan, untuk membuat keputusan berinvestasi HMC butuh waktu mengingat nilai investasi yang besar. Menurutnya, HMC mempunyai pilihan untuk membangun sendiri pabrik ataupun bermitra dengan HMI karena otomotif masuk dalam daftar negatif investasi (DNI) 100%.
Namun, hal yang penting ialah HMC merealisasikan investasi di Indonesia. Dari sisi bisnis, papar Jongkie, Indonesia lebih kompetitif jika dibandingkan dengan Vietnam. Pasar otomotif Vietnam hanya pada kisaran 300.000 unit per tahun, sementara Indonesia mencapai 1,1 juta per tahun. Tambah lagi dengan jumlah penduduk yang jauh lebih banyak, Indonesia memiliki pendapatan per kapita yang lebih baik dari Vietnam.