Bisnis.com, BEIJING - Produsen mobil China Geely setuju untuk memperpanjang kemitraannya dengan Proton Holdings Berhad (DRBM) untuk meningkatkan line-up mobil dan kekuatan produsen otomotif Malaysia itu sehingga mampu masuk pasar internasional, terutama China dan Indonesia.
Untuk mendorong Proton, Zhejiang Geely Holding Group (Geely) mengatakan, dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (18/8/2018), bahwa Proton dimungkinkan untuk mengambil teknologi mobil hijau, serta teknologi platform kendaraan dasar yang telah dikembangkan bersama-sama dengan Geely--yang sepenuhnya memiliki unit Volvo Cars Swedia.
Dengan menggunakan teknologi Geely, perusahaan Malaysia ingin membuat dan menjual mobil Proton di pasar internasional, dimulai dengan China, dan di pasar lain seperti Indonesia, menurut sumber yang akrab dengan masalah ini.
Sumber itu menolak untuk diidentifikasi karena dia tidak berwenang untuk berbicara dengan wartawan tentang perincian perjanjian.
"Penandatanganan perjanjian hari ini akan memperluas hubungan kami dan membawa kerja sama kami ke tahap berikutnya," kata pendiri dan Kepala Eksekutif Geely Li Shufu dalam pidato pada Sabtu (18/8/2018) saat upacara penandatanganan di Hangzhou, di mana Geely bermarkas.
Perdana Menteri Malaysia Tun Mahathir bin Mohamad juga hadir, di tengah-tengah kunjungan 5 hari ke China. Dia dijadwalkan bertemu dengan Perdana Menteri Cina Li Keqiang di Beijing serta Presiden Xi Jinping selama perjalanannya.
Baca Juga
SELURUH SPEKTRUM
Sebagai bagian dari tahap kerjasama lanjutan, Proton segera memulai studi kelayakan untuk memasuki pasar China. Itu akan membantu Geely mencakup seluruh spektrum pasar mobil terbesar dunia, dengan Volvo sebagai merek premium, merek menengah Geely, dan Proton sebagai merek masuk dengan biaya lebih rendah, kata sumber yang mengetahui masalah ini.
Ketika Geely terus meningkatkan jajaran mobilnya, perusahaan ini bergerak ke atas, katanya.
Perjanjian baru ini menyusul investasi Geely di Proton, yang disegel tahun lalu, yang memberi Geely saham 49,9% di pabrikan Malaysia yang dimiliki oleh DRB-Hicom (DRBM). Proton juga mengendalikan pembuat mobil sport Inggris, Lotus.
Selain China dan Indonesia, orang dengan pengetahuan tentang masalah tersebut mengatakan bahwa Proton juga melihat kemungkinan memasuki negara-negara Asia Tenggara lainnya, serta pasar global dengan jajaran baru mobil yang ditingkatkan.
Investasi Geely dimaksudkan untuk membantu Proton menumbuhkan penjualannya di luar negeri, dan memulihkan sebagian eksistensinya yang hilang di pasar global dalam beberapa tahun terakhir. Dengan menawarkan beberapa teknologinya, Geely berharap dapat mengangkat penjualan Proton di pasar mobil stir kanan, termasuk Inggris, India, dan Australia.