Bisnis.com, TANGERANG-- PT Mitsubishi Motor Krama Yudha Sales Indonesia menggunakan pendekatan plug in hybrid electric vehicle (PHEV) untuk implementasi kendaraan listrik di Tanah Air. Alasannya, Outlander PHEV besutan Mitsubishi juga bisa diisi daya melalui listrik rumahan telah dipasarkan di dunia sejak 2012.
Deputy Group Head of Planning & Communication Group MMKSI Intan Vidiasari mengatakan, Outlander PHEV pertama kali dirilis pada 2012 dan angka penjualan global hingga sejuah ini telah mencapai 175.000 unit. Untuk di Indonesia, MMKSI masih menunggu kehadiran regulasi untuk kemudian mulai memasarkan kendaraan listrik.
"Utusan Mitsubishi Global sudah memberikan pernyataan Mitsubishi siap apapun [aturan] yang diberikan pemerintah Indonesia," ujarnya di sela-sela GIIAS 2018, di Tangerang, Kamis (9/8/2018).
Pada GIIAS 2018, Mitsubishi memberikan kesempatan kepada pengunjung untuk mencoba Oultander PHEV. Kendaraan Mitsubishi ini sedikit berbeda dengan pabrikan lain yang cenderung menggunakan hybrid electric vehicle (HEV).
Intan menyampaikan, harga Outlander PHEV tanpa penguranan PPnBM bisa menyentuh angka Rp1 miliar lebih. Insentif pajak tentu akan membantu membuat mobil listrik menjadi lebih terjangkau.
Dia menjelaskan, salah satu keunggulan Outlander PHEV ialah mampu mengisi daya menggunakan tegangan listrik rumahan untuk slow charging. Untuk pengisian daya cepat harus menggunakan tegangan listrik yang lebih tinggi.
"Di Indonesia kalau regulasi siap, Mitsubishi dengan mudah masuk dengan plug in karena tidak butuh infrastrukur yang neko-neko," paparnya.