Bisnis.com, TOKYO - Pemerintah Jepang menyatakan pada Jumat (29/6/2018) bahwa impor AS untuk mobil dan suku cadang otomotif dari Jepang bukan ancaman bagi keamanan AS.
Jepang juga mengingatkan bahwa hambatan impor akan menjadi "efek yang menghancurkan" AS dan ekonomi global.
Pernyataan Jepang menegaskan apa yang telah diperingatkan oleh dua grup perdagangan otomotif pada Rabu (27/6/2018), yang isinya bahwa pemaksaan tarif akan menimbulkan biaya ribuan pekerjaan otomotif dan secara dramatis akan menaikkan harga kendaraan.
Administrasi AS pada Mei meluncurkan investigasi tentang apakah kendaraan impor membawa ancaman bagi keamanan nasional dan Presiden Donald Trump telah berulang kali mengancam untuk memaksakan tarif.
Asosiasi Pabrikan Mobil Jepang (JAMA) di AS menyatakan bahwa anggotanya memiliki komitmen kuat terhadap produksi dan tenaga kerja di AS. Pada 1990, ketika semua anggota JAMA yang saat ini memproduksi kendaraan penumpang di AS telah mendirikan pabrik Amerika, investasi manufaktur AS kumulatif anggota sebesar US$6,2 miliar.
Pada akhir 2017, anggota JAMA telah menginvestasikan US$48,3 miliar untuk manufaktur AS, meningkatkan produksi kendaraan 153%, dan perluasan lapangan kerja langsung sebesar 224%.
Baca Juga
"Pada 2017, anggota kami menetapkan rekor baru untuk pekerjaan langsung di AS, melebihi 92.000 karyawan. Jaringan dealer anggota kami menyediakan lebih dari 350.000 pekerjaan, mendukung ekonomi lokal di setiap negara bagian di negara ini," kata Manny Manriquez, General Director JAMA USA, dalam laporan berjudul JAMA ini Amerika: A Strong Commitment to Manufacturing & the American Workforce.
Bersama-sama, operasi dan jaringan dealer langsung AS anggota JAMA mendukung ratusan ribu pemasok komponen, logistik, dan spin-off tambahan. Juga pada 2017, anggota JAMA membeli lebih dari US$70 miliar di bagian-bagian mobil buatan AS untuk departemen manufaktur dan layanan, sambil mengekspor lebih dari 420.000 kendaraan ke puluhan negara di seluruh dunia dari pabrik mereka di A.S.