Bisnis.com, JAKARTA – Pangsa pasar mobil Astra kembali terkoreksi. Sepanjang 2018, hingga April, penguasaan pasar raksasa otomotif roda empat dalam negeri ini turun sekitar 8 poin, dari 56,7% menjadi 48,9%.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), hal itu seiring dengan capaian Toyota. Tercatat tiga merek lain yang berada di bawah bendera Astra membukukan pertumbuhan penjualan pabrik ke diler selama 4 bulan pertama tahun ini.
Pasokan ke diler PT Toyota Astra Motor (TAM) turun 18,9% dibandingkan Januari—April 2017, atau menjadi 114.427 unit. Kendati demikian perusahaan masih menjadi penguasa pasar domestik untuk kendaraan bermotor roda empat.
Sementara itu tiga merek mobil grup Astra lain tumbuh subur. PT Astra Daihatsu Motor (ADM) membukukan 70.475 unit atau naik 8% dibandingkan dengan tahun lalu. Begitu juga PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) yang melesat 49,3% menjadi 7.971 unit.
Berbeda dengan tahun sebelumnya, PT Tjahja Sakti Motor (TSM) juga menorehkan performa positif. Distributor resmi Peugeot di Indonesia itu menutup 4 bulan pertama dengan pertumbuhan lebih dari dua kali lipat. Namun kontribusinya terhadap grup terbilang sangat kecil. Sumbangsin merek ini hanya 34 unit.
Selain disebabkan penurunan Toyota, jenuhnya pasar kendaraan bermotor hemat energi dan harga terjangkau (KBH2) juga menjadi faktor performa negatif Astra. Pangsa pasar KBH2 Astra turun 7 poin menjadi 72,7%.
Baca Juga
Adapun secara keseluruhan volume penjualan pabrik ke diler mobil di dalam negeri bertumbuh 5,6% menjadi 394.421 unit. Bulan lalu menjadi yang tertinggi di antara Januari dan April 2018 dengan 102.256 unit.