Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto saat membuka pameran Giicomvec di Jakarta, Kamis (1/3/2018) menyampaikan komitmennya untuk menghentikan impor truk bekas.
CEO PT Astra International Tbk - UD Trucks Sales Operations Aloysius Chrisnoadhi mengatakan tidak ada alasan bagi pemerintah mengizinkan truk bekas masuk mengisi pasar Indonesia. Kegiatan tersebut menganggu segala bentuk bisnis truk di Indonesia.
Belum lagi masalah lingkungan, karena truk bekas cenderung mengeluarkan emisi gas buang tinggi.
“Kalau alasanya shortage suplai truk, kapasitas produksi pemain di Indonesia cukup,” katanya kepada Bisnis di Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (Giicomvec) 2018, Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Kamis (1/3/2018).
Sebagai gambaran, kata Aloysius, setelah krisis 1998, sekitar 2002—2006, pemerinta membuka keran impor truk bekas. Alhasil populasi truk di dalam negeri sempat 1:1 antara truk baru dan bekas. “Pasar membesar tapi, 50% diisi truk bekas waktu itu,” katanya.
Hal ini tentu juga berimbas pada industri komponen. Pemasok suku cadang ke pabrikan (OEM) juga tersendat karena permintaan dari pabrik truk di Indonesia berkurang.