Bisnis.com, JAKARTA - Laba bersih divisi otomotif PT Astra International Tbk (ASII) pada 2017 menurun 3% dari capaian tahun sebelumnya Rp9,2 triliun menjadi Rp8,9 triliun.
Kenaikan laba bersih pada bisnis komponen, ternyata tidak dapat menolong lantaran tidak dapat mengimbangi penurunan penjualan mobil dan tekanan diskon yang muncul dari meningkatnya persaingan di pasar. Adapun untuk segmen kendaraan roda dua (motor), kinerjanya relatif stabil.
Presiden Direktur PT Astra International Tbk. Prijono Sugiarto mengemukakan penjualan mobil secara nasional sedikit berubah menjadi 1,1 juta unit. Penjualan mobil Astra menurun 2% menjadi 579.000 unit, dengan pangsa pasar menyusut dari 55% menjadi 54%.
"Di sepanjang 2017, Grup Astra telah meluncurkan 11 model baru dan 11 model revamped," katanya dalam rilis yang diterima Bisnis, Selasa (27/2/2018).
Dia menjelaskan PT Astra Otoparts Tbk, bisnis komponen grup, membukukan kenaikan laba bersih 32% menjadi Rp551 miliar yang didorong oleh kenaikan pendapatan berkat penguatan kinerja replacement market dan penjualan ekspor, serta meningkatnya kontribusi laba bersih perusahaan patungan dan entitas asosiasi.
Di segmen roda dua, penjualan PT Astra Honda Motor (AHM) bertahan pada 4,4 juta unit, sehingga pangsa pasarnya meningkat dari 74% menjadi 75%. Secara nasional, penjualan sepeda motor turun 1% menjadi 5,9 juta unit. "Grup telah meluncurkan delapan model baru dan 18 model revamped sepanjang 2017," tuturnya.
Di sektor otomotif, Astra memiliki beberapa perusahaan otomotif yakni PT Toyota Astra Motor (mobil Toyota dan Lexus), PT Astra Daihatsu Motor (mobil Daihatsu), PT Isuzu Astra Motor Indonesia (mobil Isuzu), PT Tjahja Sakti Motor (BMW dan Peugeot), PT Astra Nissan Diesel Indonesia (truk diesel Nissan), UD Trucks, PT Astra Honda Motor (sepeda motor Honda).
Baca Juga
Kemudian, PT Toyota Auto2000 (diler mobil Toyota), PT Astra Otoparts Tbk (industri pembuat komponen/sukucadang), PT Tunas Mobilindo Perkasa (Daihatsu), PT Serasi Autoraya (TRAC), dan PT Serasi Mitra Mobil (Mobil88).
Secara keseluruhan, pendapatan bersih konsolidasian grup meningkat 14% menjadi Rp206,1 triliun dibandingkan dengan capaian pada 2016, dengan pendapatan yang lebih tinggi diraih sebagian besar segmen bisnis.
Laba bersih konsolidasian grup meningkat 25% menjadi Rp18,9 triliun dibandingkan tahun sebelumnya.
Laba bersih yang diatribusikan kepada Astra International per 31 Desember
Sektor | 2017 (Rp miliar) | 2016 (Rp miliar) | Perubahan (%) |
Otomotif | 8.868 | 9.166 | (3) |
Jasa Keuangan | 3.752 | 789 | 376 |
Alat Berat, Pertambangan, Konstruksi dan Energi | 4.469 | 3.032 | 47 |
Agribisnis | 1.602 | 1.599 | 0 |
Infrastruktur dan Logistik | (231) | 263 | (188) |
Teknologi Informasi | 198 | 196 | 1 |
Properti | 223 | 111 | 101 |
Laba bersih yang diatribusikan | 18.881 | 15.156 | 25 |