Bisnis.com, JAKARTA -- Jaguar Land Rover (JRL) menilai pasar Inggris tahun ini akan menantang. Perusahaan menilai kepercayaan diri konsumen untuk melakukan pembelian mobil belum meningkat dan ditambah dengan kenaikan pajak mobil diesel.
Seperti diketahui 90% model Jaguar yang dijual di Inggris menggunakan mesin diesel. Secara global, mobil Jaguar yang dipasarkan 45% menggunakan bahan bakar solar.
Kendati demikian JRL berharap pejualan di Inggris tahun ini bisa lebih baik dari 2017. Pada tahun lalu perusahaan membukukan 118.000 unit.
"Kami akan menghadapi periode yang berat di Inggris," kata Group Sales Operations Director Andy Goss, mengutip Reuters, Senin (15/1/2018).
Adapun pasar dalam negeri Inggris dilaporkan melemah sepanjamg tahun lalu. Volume penjualan menyentuh angka terendah sejak 2009. Kondisi pasca Brexit dipercaya menjadi salah satu pemicu.
Sementara itu kenaikan pajak mobil diesel disebabkan oleh niat pemerintah untuk menuju kendaraan yang ramah lingkungan. Pemerintah Inggris mendorong pabrikan untuk segera memproduksi kendaraan listrik.
JRL sendiri telah menyatakan seluruh mobil baru yang diproduksi pada 2020 akan sepenuhnya mengandalkan tenaga baterai atau hibrida. Tahun ini perusahaan berjanji akan meluncurkan mobil listrik murni, I-Pace, yang diproduksi di Austria.