Bisnis.com, JAKARTA – Cadillac, merek mobil mewah milik General Motors (GM), memprediksi penjualan di China bisa melonjak 60% pada 2017, lebih besar dari yang diproyeksikan pada awal tahun. Hal ini disebabkan oleh permintaan yang kuat dari pembeli muda.
"Banyak anak muda di China mencari sesuatu yang berbeda agar tampak menonjol. Kami memiliki target konsumen yang sangat muda. Itu adalah perbedaan signifikan dengan negara-negara lain," kata Kepala Cadillac China, Andreas Schaaf, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (17/11/2017).
Rata-rata usia pembeli Cadillac di China adalah 33 tahun. Di negara lain, seperti Eropa dan gabungan Amerika Serikat, segmentasi usia sekitar 50 tahun.
Baca Juga
Melihat lonjakan penjualan yang tajam setelah membuka pabrik khusus pertamanya di negara itu tahun lalu. sejak awal tahun 2017, GM mengatakan Cadilac akan tumbuh dua digit atau sekitar 50%.
Cadillac tergolong lambat untuk memproduksi secara lokal di China, yang saat ini menjadi pasar otomotif terbesar di dunia. Merek ini akan bersaing secara langsung memperebutkan pasar premium dengan merek lain, seperti BMW, Mercedes-Benz, dan Audi.
Adapun untuk mempertahankan momentum penjualan Cadillac di China, perusahaan berencana melipatgandakan jumlah diler dalam 5 tahun ke depan hingga lebih dari 300 gerai. Saat ini tercatat Cadilac memiliki 180 diler di China.