Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Soal Rencana Insentif R&D, Honda Merespons Positif

PT Honda Prospect Motor (HPM) mendukung rencana pemerintah mendorong pabrikan kendaraan bermotor di Indonesia untuk menanamkan investasi dalam bentuk pusat riset dan pengembangan atau reseacrch and development (R&D). Namun satu hal yang perlu diingat, dalam sebuah bisnis industri penambahan modal harus memberikan manfaat bagi perusahaan.
Pabrik mobil. /Bisnis.com
Pabrik mobil. /Bisnis.com

JAKARTA – PT Honda Prospect Motor (HPM) mendukung rencana pemerintah mendorong pabrikan kendaraan bermotor di Indonesia untuk menanamkan investasi dalam bentuk pusat riset dan pengembangan atau reseacrch and development (R&D).

Namun satu hal yang perlu diingat, dalam sebuah bisnis industri penambahan modal harus memberikan manfaat bagi perusahaan. Seperti yang dilakukan Honda Motor saat memutuskan membangun proving ground di Thailand untuk pengembangan mobil dan motor yang akan dijual di kawasan Asia-Oceania.

“Di sana [Thailand] pasarnya jauh lebih besar dari kita [Indonesia]. Komponen otomotif juga lebih banyak di sana. Wajar saja prinsipal memilih di sana,” kata Marketing and After Sales Director HPM Jonfis Fandy di sela acara uji berkendara All New Honda CR-V Turbo di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (21/7/2017).

Kendati demikian bukan tidak mungkin nantinya prinsipal kendaraan bermotor memilih Indonesia untuk menambah investasi dalam bentuk fasilitas R&D. Menurut Jonfis, selain faktor volume penjualan, hal itu juga bisa terwujud dengan langkah proaktif dari pemerintah.

Sektor industri, termasuk otomotif perlu diberikan stimulus untuk tumbuh progresif. Satu di antaranya adalah lewat peran pemerintah.

Saat ini HPM mengatakan telah memiliki fasilitas R&D pada bagian purchasing atau pembelian dan komponen lokal. “Untuk proving ground itu bukan hal penting sekarang. Kita bisa sharing dengan Thailand,” kata Jonfis.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) masih mengkaji insentif bagi agen pemegang merek (APM) yang menambah investasi dalam bentuk R&D di Indonesia. Diharapkan aturan ini akan segera rampung dalam waktu dekat.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kemenperin I Gusti Putu Suryawirawan mengatakan insentif yang akan diberikan berupa tax allowance. “Kalau mau dapat insentif tax allowance ada minimum investasi. Investasi di atas US$100 juta,” katanya.

Ketentuan mengenai hal tersebut tengah dibahas di Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Kemenperin. Di dalam aturan tersebut akan dibahas jenis R&D seperti apa yang berhak mendapatkan insentif.

Kemudian hasilnya akan dibawa ke Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan. Setelah itu akan dibawa ke Kementerian Keuangan untuk disetujui. “Kami inginnya sesegera mungkin itu semua selesai,” kata Putu.

Dia menjelaskan bahwa pembangunan pusat R&D akan menguntungkan bagi pabrikan, negara dan juga konsumen. Di satu sisi, negara mendapatkan tambahan lapangan investasi dan lapangan kerja.

Mendirikan R&D juga dapat mendorong industri komponen lokal. Sebab dapat membuka jalan kerja sama yang lebih mudah bagi para pelaku usaha di dalam negeri untuk memasok komponen otomotif ke pabrikan. “Di situ kami dorong juga supaya pabrikan menggunakan komponen yang sudah tersedia di Indonesia,” ujar Putu.

Di sisi lain, pabrikan mendapatkan keuntungan untuk cepat merespons permintaan pasar. Setiap permasalahan yang timbul dari satu produk tidak perlu dibawa ke negara asal untuk mencari solusinya.

PT Astra Daihatsu Motor telah menanamkan investasi besar untuk membangun pusat R&D di Kerawang, Jawa Barat. Sebelumnya, Marketing Director ADM Amelia Tjandra mengungkapkan, R&D Center Daihatsu dibangun dengan nilai investasi lebih dari Rp1 triliun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Khadafi
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper