Awal pekan lalu, Bisnis mendapat undangan Volvo Truck Safety Experience di Gothenberg, Swedia. Selama 2 hari program, yakni Selasa—Rabu (4—5/7/2017), pabrikan truk terkemuka Swedia ini mempresentasikan komitmennya terhadap aspek keselamatan, menunjukkan hasil riset dan pengembangan, dan memberi kesempatan untuk menjajal sejumlah jenis kendaraannya.
Salah satunya adalah Truk Sampah Otonom.
Truk swakemudi ini dikembangkan Volvo bersamadenganRenova—perusahaan manajemen limbah di Swedia. Fokusnya adalah bagaimana kendaraan otomatis ini bisa membantu menangani sampah secara lebih aman, dan lebih efisien, serta lingkungan kerja yang lebih baik bagi pengemudi.
Sistem otomatis yang diuji prinsipnya sama dengan yang dipasang pada truk Volvo otonom di Tambang Kristineberg di Swedia utara sejak musim gugur 2016.
"Mengendarai kendaraan berat di daerah perumahan kota dengan jalan-jalan sempit dan pengguna jalan yang rentan secara alami memiliki tuntutan besar terhadap keselamatan, bahkan saat kecepatan kendaraan tidak melebihi kecepatan berjalan normal,” kata Carl Johan Almqvist, Direktur Keselamatan Lalu Lintas & Produk, Truk Volvo.
Truk berwarna kuning yang sekarang tengah diuji tersebut dilengkapi teknologi yang bisa memantau lingkungan di sekitar truk, sekaligus respons segera berhenti jika ada rintangan atau sesuatu yang tiba-tiba muncul di jalan.
Pada saat yang sama, sistem otomatis menciptakan prasyarat yang lebih baik bagi pengemudi untuk mengawasi semua hal yang terjadi di dekat truk.
Volvo membuat area demontrasi sedemikian rupa sehingga mirip dengan kawasan perumahan di perkotaan. Rumah-rumah berjajar, dengan sejumlah gang-gang jalan. Masing-masing ada tempat sampah di halaman depan.
Mula-mula truk sampah otomatis digunakan di area baru, kendaraan ini digerakkan secara manual sementara sistem on-board terus memantau dan memetakan rute dengan bantuan sensor dan teknologi global positioning system (GPS). Kali kedua truk memasuki area yang sama, ia tahu persis rute mana yang harus diikuti dan lokasi tempat sampah mana harus berhenti.
Setelah pada pemberhentian pertama dengan sistem otomatis diaktifkan, pengemudi turun kabin, pergi ke belakang truk, membawa keluar wheelie-bin,untuk kemudian menempelkan pada bagian belakang truk untuk segera dikosongkan dengan mengoperasikan kontrol yang sesuai.
Saat operasi selesai, truk otomatis ke tempat sampah berikutnya setelah menerima perintah pengemudi. Sopir berjalan dengan rute yang sama dengan truk, dan karenanya selalu memiliki pandangan penuh tentang yang terjadi dalam perjalanan.
Pengemudi akan berjalan di belakang truk, dan seolang-olah kendaraan segera mengikuti dengan cara mundur. Dengan truk bergerak mundur, pengemudi bisa tetap di dekat unit pemadat. Dan karena pengemudi tidak harus naik masuk dan keluar kabin. Selain itu, mengurangi risiko cedera terkait pekerjaan seperti ketegangan di lutut dan persendian lain.
Mundur adalah manuver berisiko karena pengemudi sulit untuk melihat yang bergerak di belakang truk, meski dilengkapi kamera. Di daerah tertentu tidak dibolehkan mengundurkan kendaraan berat karena alasan keamanan. Di lain pihak, ada syarat co-driver di belakang truk untuk memastikan jalan tersebut aman untuk kendaraan untuk mundur atau berputar.
Solusi yang sedang dikembangkan dan diuji Volvo dan Renova adalah mengatasi masalah ini. Karena sensor memantau area di sekitar truk, mengemudi sama amannya dari mana pun arah kendaraan bergerak. Bahkan, jika misalnya jalan terblokir mobil parkir, truk sampah bisa secara otomatis mengambil jalur lain asalkan ada ruang yang cukup disampingnya.
Sistem otomatis itu mengoptimalkan perubahan gigi, kemudi, dan kecepatan, sehingga konsumsi bahan bakar dan emisi juga bisa berkurang.
Meski secara teknis truk ini sudah disiap digunakan, penelitian, pengujian, dan pengembangan terus dilakukan sebelum kendaraan swakemudia ini diluncurkan. Proyek bersama ini akan berjalan sampai akhir 2017, dan akan diikuti dengan evaluasi fungsionalitas dan keamanan yang sangat teliti. Paling tidak, uji seberapa baik jenis kendaraan ini diterima oleh pengemudi, pengguna jalan lainnya dan penduduk lokal.
Almqvist menyatakan kendaraan dengan berbagai tingkat otomasi ini kemungkinan diperkenalkan lebih awal, di mana area tugas transportasi di area yang sangat terbatas, seperti terminal tambang, dan kargo.
