Bisnis.com, JAKARTA -- Uber telah menghentikan operasional mobil swakemudinya di Arizona, AS, dua bulan setelah kecelakaan fatal yang menewaskan seorang pejalan kaki terjadi.
Uber Technologies Inc tidak sepenuhnya menutup program mobil swakemudi mereka. Namun, perusahaan akan fokus melakukan uji coba di Pittsburgh, Pennsylvania dan dua kota lainnya di California.
Perusahaan yang berbasis di San Fransisco, AS itu akan melanjutkan operasional swakemudinya pada musim panas tahun ini, tapi dengan rute dan mobil yang lebih sedikit.
"Kami memiliki komitmen terhadap teknologi swakemudi dan kami sangat menantikan untuk kembali ke jalan raya dalam waktu dekat," ungkap salah satu juru bicara Uber, seperti dilansir Reuters, Kamis (24/5/2018).
Pittsburg adalah kota pertama yang dijadikan lokasi uji coba oleh Uber pada 2016. Tetapi, Walikota Pittsburgh William Peduto menyampaikan perusahaan layanan transportasi itu belum memberitahunya tentang rencana tersebut.
"Saya sudah mengatakan kepada mereka bahwa penyelidikan kecelakaan di Arizona harus selesai sepenuhnya, dengan aturan yang ketat untuk menjaga jalanan aman, sebelum saya setuju untuk membiarkan mereka melakukan uji coba di Pittsburgh lagi," paparnya.
Arizona adalah negara bagian dengan regulasi kendaraan swakemudi yang relatif longgar dibandingkan negara bagian lainnya di AS. Oleh karena itu, Arizona menjadi tujuan utama para pabrikan otomotif dan perusahaan teknologi.
Korban tewas dalam kecelakaan yang terjadi pada Senin (19/3) adalah Elaine Herzberg. Perempuan tunawisma berusia 49 tahun itu ditabrak ketika berjalan di luar jalur penyeberangan bersama sepedanya.
Mobil Uber yang menabraknya, sebuah SUV Volvo XC90, ketika itu berkecepatan 65 kilometer per jam.