Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Bersih Gajah Tunggal Meningkat 9,8%

Produsen ban PT.Gajah Tunggal (GJTL) membukukan penjualan bersih yang menggembirakan, pada kuartal pertama tahun ini (Januari-Maret) dengan mengalami pertumbuhan sebesar 9,8%, meningkat dari Rp3.439 miliar di kuartal pertama 2016 menjadi Rp3.775 miliar di kuartal pertama tahun ini.
Direktur PT.Gajah Tunggal Tbk, Catharina Widjaja (ketiga dari kanan) dan General Manager Marketing Gajah Tunggal, Steni Mulyadi (ketiga dari kiri) bersama anak-anak yatim piatu yang membawakan marawis di acara   buka bersama Gajah Tunggal bersama media di Grand Indonesia Shopping Town, Kamis malam (7/6/2017)/Foto-Yusran Yunus/Bisnis
Direktur PT.Gajah Tunggal Tbk, Catharina Widjaja (ketiga dari kanan) dan General Manager Marketing Gajah Tunggal, Steni Mulyadi (ketiga dari kiri) bersama anak-anak yatim piatu yang membawakan marawis di acara buka bersama Gajah Tunggal bersama media di Grand Indonesia Shopping Town, Kamis malam (7/6/2017)/Foto-Yusran Yunus/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Produsen ban PT.Gajah Tunggal (GJTL) membukukan penjualan bersih yang menggembirakan di kuartal pertama tahun ini (Januari-Maret) dengan mengalami pertumbuhan sebesar 9,8%, meningkat dari Rp3.439 miliar di kuartal pertama 2016 menjadi Rp3.775 miliar di kuartal pertama tahun ini.

"Pertumbuhan penjualan itu dicapai di semua segmen dan pasar," kata Direktur Gajah Tunggal, Catharina Widjaja, dalam keterangan resminya di acara buka bersama media dan anak yatim piatu di Grand IndonesiaShopping Town, Kamis malam (7/6/2017).

Dia menjelaskan kontribusi terbesar disumbangkan oleh penjualan ekspor, dimana pertumbuhan penjualannya mencapai 14,7%. Penjualan ke Amerika Serikat, tetap menjadi pendorong pertumbuhan penjualan ekspor yang terbesar. Di sisi lain, penjualan ke pasar replacement dan  original equipment manufacturer (OEM) domestik tetap menguat, dimana masing-masing tumbuh sebesar 6,2% dan 5,2%.

"[Capaian itu] mencerminkan pulihnya kondisi pasar domestik".

Dia memaparkan secara keseluruhan profitabilitas perseroan tetap sehat meskipun terjadi penurunan margin laba kotor akibat kenaikan harga bahan baku utama. Margin laba kotor perusahaan menurun dari 23,9% di kuartal pertama 2016, menjadi 19,9% di kuartal pertama 2017. Margin operasi perusahaan sedikit menurun dari 11,8% di kuartal pertama 2016 menjadi 9,7% di kuartal pertama 2017 lantaran beban operasi dalam persentase terhadap penjualan menurun.

"Rasio biaya operasional terhadap penjualan yang lebih rendah, sebagian besar didorong oleh penurunan biaya transportasi, periklanan dan promosi".

Perseroan membukukan EBITDA sebesar Rp555 miliar/US$41,4 juta di kuartal pertama 2017, sedikit lebih rendah dari Rp580 miliar/US$42,3 juta yang dihasilkan pada periode sama tahun lalu.

Menurutnya, dibandingkan dengan kuartal pertama 2016, perseroan menghasilkan laba operasi yang lebih rendah dan kurs mata uang asing yang juga lebih rendah di periode sama tahun ini, sehingga menghasilkan laba bersih yang lebih rendah sebesar Rp216 miliar pada kuartal pertama 2017 dibandingkan Rp338 miliar di kuartal pertama 2016.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yusran Yunus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper