Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bosch Kembangkan Kendaraan Kemudi Otomatis di China

Perusahaan penyedia layanan dan teknologi, Bosch telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan grup internet China Baidu, serta penyedia peta AutoNavi dan NavInfo untuk mengembangkan kendaraan otomatis di China.

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan penyedia layanan dan teknologi, Bosch telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan grup internet China Baidu, serta penyedia peta AutoNavi dan NavInfo untuk mengembangkan kendaraan otomatis di China.

Keempat perusahaan itu akan mengerjakan sebuah solusi yang akan memungkinkan mereka untuk menggunakan informasi yang dikumpulkan oleh sensor video dan radar Bosch pada kendaraan untuk menghasilkan dan memperbarui peta.

"Pengemudian otomatis tidak dapat terwujud tanpa peta berakurasi tinggi – tidak di Tiongkok atau di mana pun di dunia," kata Rolf Bulander, anggota dewan manajemen Robert Bosch GmbH dalam keterangan tertulis yang diterima Bisnis, Senin (24/4/2017).

Kendaraan otomatis akan menggunakan data yang dikumpulkan oleh sensor Bosch untuk menentukan lokasi mereka. Data ini akan kompatibel dengan ketiga data yang dihasilkan AutoNavi, Baidu, dan NavInfo.

Bosch dan grup internet Baidu bahkan melangkah lebih jauh dengan menyiapkan kendaraan uji coba berupa Jeep Cherokee untuk pengemudian otomatis di jalan bebas hambatan China.

Kendaraan uji coba telah dilengkapi dengan berbagai komponen Bosch seperti lima radar mid-section dan sebuah kamera multi-guna untuk pengenalan lingkungan, serta sistem kontrol pengereman ESP dan power steering elektronik.

"Pengemudian otomatis telah menjadi topik global untuk Bosch. Bersama China, kami sedang memulai uji coba lokasi keempat setelah Jerman, Amerika Serikat, dan Jepang," kata Bulander.

Sebagai pasar otomotif terbesar dunia dan dengan kurang lebih 28 juta kendaraan diproduksi setiap tahunnya, China menjadi pasar penjualan penting untuk teknologi pengemudian otomatis. Konsumen China telah sangat terbuka terhadap topik ini.

Dalam sebuah survei yang dilakukan di 6 negara, sebanyak 74% orang China yang diwawancarai menyatakan bahwa mereka mendukung pengenalan segera atas pengemudian otomatis di negara mereka. Sebagai perbandingan, di Jerman, angka pendukung ini hanya sebesar 33% dari total orang yang disurvei, sedangkan di Amerika Serikat hanya 31%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Tegar Arief
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper