Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bosch Bakal PHK Massal, 1.500 Karyawan Terdampak!

Pemasok otomotif asal Jerman, Bosch disebut bakal melakukan PHK terhadap sekitar 1.500 karyawannya.
Logo Bosch terlihat di Reutlingen, Jerman, 16 Juni 2017. /REUTERS-Michaela Rehle
Logo Bosch terlihat di Reutlingen, Jerman, 16 Juni 2017. /REUTERS-Michaela Rehle

Bisnis.com, JAKARTA — Pemasok otomotif asal Jerman, Bosch disebut tengah mempertimbangkan untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) hingga 1.500 karyawan untuk menyesuaikan permintaan pada sektor tersebut.

Melansir dari Reuters pada Senin (11/12/2023), juru bicara Bosch dalam sebuah pertanyaan melalui email mengatakan harus menyesuaikan jumlah pekerja dengan kondisi permintaan. 

Perubahan struktural juga akan dilakukan pada sektor penggerak dan juga untuk penetrasi pasar teknologi ke depannya. Adapun, sejumlah 1.500 karyawan tersebut akan dipangkas di dua pabrik Jerman pada 2025.

“Kami melihat perlunya penyesuaian hingga 1.500 kapasitas personel di bidang pengembangan, administrasi, dan penjualan di divisi Drives di lokasi Feuerbach dan Schwieberdingen pada akhir tahun 2025,” kata Juru Bicara Bosch seperti dikutip dari Reuters, Senin (11/12/2023).

Meski demikian, Bosch juga mengonfirmasi bahwa perusahaan akan berupaya menahan diri dari keperluan pemangkasan karyawan untuk pabriknya di Jerman hingga akhir 2027.

Upaya perubahan struktur karyawan ini akan dilakukan dengan memindahkan staf dari satu departemen ke departemen. Langkah lainnya yang akan ditempuh adalah pensiun dini hingga perjanjian pengurangan secara sukarela.

Bosch juga tengah melakukan pembicaraan dengan para serikat pekerja mengenai detail dari langkah-langkah yang akan ditempuh tersebut. Tantangan untuk industri otomotif yang lebih besar dari perkiraan menjadi salah satu faktor ditempuhnya upaya ini. 

“Bahkan jika kita ingin mempertahankan tingkat lapangan kerja kita sebaik mungkin dengan produk-produk baru dan berbagai langkah pelatihan, kita harus menyesuaikannya dengan kondisi saat ini. situasi ketertiban di beberapa daerah,” demikian pernyataan Bosch.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler