Bisnis.com, JAKARTA — Pemasok otomotif asal Jerman, Bosch disebut tengah mempertimbangkan untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) hingga 1.500 karyawan untuk menyesuaikan permintaan pada sektor tersebut.
Melansir dari Reuters pada Senin (11/12/2023), juru bicara Bosch dalam sebuah pertanyaan melalui email mengatakan harus menyesuaikan jumlah pekerja dengan kondisi permintaan.
Perubahan struktural juga akan dilakukan pada sektor penggerak dan juga untuk penetrasi pasar teknologi ke depannya. Adapun, sejumlah 1.500 karyawan tersebut akan dipangkas di dua pabrik Jerman pada 2025.
“Kami melihat perlunya penyesuaian hingga 1.500 kapasitas personel di bidang pengembangan, administrasi, dan penjualan di divisi Drives di lokasi Feuerbach dan Schwieberdingen pada akhir tahun 2025,” kata Juru Bicara Bosch seperti dikutip dari Reuters, Senin (11/12/2023).
Meski demikian, Bosch juga mengonfirmasi bahwa perusahaan akan berupaya menahan diri dari keperluan pemangkasan karyawan untuk pabriknya di Jerman hingga akhir 2027.
Upaya perubahan struktur karyawan ini akan dilakukan dengan memindahkan staf dari satu departemen ke departemen. Langkah lainnya yang akan ditempuh adalah pensiun dini hingga perjanjian pengurangan secara sukarela.
Baca Juga
Bosch juga tengah melakukan pembicaraan dengan para serikat pekerja mengenai detail dari langkah-langkah yang akan ditempuh tersebut. Tantangan untuk industri otomotif yang lebih besar dari perkiraan menjadi salah satu faktor ditempuhnya upaya ini.
“Bahkan jika kita ingin mempertahankan tingkat lapangan kerja kita sebaik mungkin dengan produk-produk baru dan berbagai langkah pelatihan, kita harus menyesuaikannya dengan kondisi saat ini. situasi ketertiban di beberapa daerah,” demikian pernyataan Bosch.