Bisnis.com, JAKARTA – PT General Motors Indonesia (GM Indonesia) melihat potensi pertumbuhan pasar otomotif, khususnya kendaraan roda empat tahun ini. Hal itu akan diikuti dengan peluncuran sejumlah produk baru Chevrolet.
“Chevrolet ingin berpartisipasi dalam pertumbuhan tersebut dengan menghadirkan berbagai produk yang disukai konsumen,” kata Chevrolet Communication & External Affairs Director PT GM Indonesia Yuniadi Haksono Hartanto kepada Bisnis, Senin (20/2/2017).
Yuniadi enggan membocorkan produk apa saja yang akan diluncurkan tahun ini. Dia hanya mengisyaratkan produk baru yang akan dipasarkan tahun ini sesuai dengan tren penjualan dan permitaan konsumen.
PT GM Indonesia juga enggan berbicara mengenai target penjualan Chevrolet tahun ini. Yuniadi berkilah bahwa target perusahaanya bukan hanya angka, tapi juga kepuasan konsumen.
Sebab itu, GM Indonesia telah melakukan berbagai investasi dalam peningkatan layanan. Di antaranya adaah fasilitas gerai dan kemampuan sumber daya tenaga penjualan Chevrolet.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Chevrolet menjual 1.795 unit sepanjang Januari—November 2016. Jumlah itu membuat market share pabrikan asal Amerika Serikat itu di posisi ketiga pasar mobil Eropa dan Amerika di dalam negeri.
Adapun Chevrolet Trax menjadi produk penyumbang penjualan tertinggi sebanyak 1.036 unit. Diikuti oleh Captiva, baik yang berbahan bakar bensin maupun solar dengan 471 unit.
Namun, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, penjualan Chevrolet turun 146%. Pada periode yang sama tahun 2015 Chevrolet menjual 4.413 unit produknya.
Selain karena rata-rata penjualan per bulan 2016 jauh di bawah 2015, data Gaikindo juga menunjukkan bahwa tidak ada transaksi yang dilakukan Chevrolet pada Oktober dan November 2016.
Selain Chevrolet, PT Eurokars Motor Indonesia (EMI) juga mengaku akan mengeluarkan banyak varian produk baru tahun ini. Diperkirakan setidaknya akan ada sembilan unit varian produk baru dan pembaruan produk atau facelift pada medio Maret 2017. Namun, secara persentase akan lebih banyak produk baru dibandingkan dengan facelift.