Bisnis.com, PARIS - Produsen mobil asal Prancis PSA Group mendorong peningkatan investasi pabrik di Iran sebagai tamparan dari sikap keras Presiden Amerika Serikat Donald Trump terhadap negara tersebut.
Tekanan dari AS diyakini akan menguatkan dominasi produsen mobil asal negara lain dalam berkompetisi di Iran. Apalagi, sejumlah produsen telah mulai berinvestasi setelah sanksi internasional terhadap Iran dicabut.
Dikutip dari Reuters, Selasa (14/2/2017), PSA Group melalui merek Peugeot telah kembali ke Iran tahun lalu dengan menggandeng mitra lokal Khodro. Sementara PSA juga tengah mempersiapkan investasinya lebih dari 100 juta euro. Investasi itu akan ditanamkan di pabrik Citroen baru yang bermitra dengan SAIPA.
Namun demikian, merek asal Jerman seperti Volkswagen, Daimler, dan BMW akan lebih berhati-hati dalam menjalankan investasinya di Iran. Pasalnya ketiga merek itu cukup menguasai pasar AS.
Padahal sebelumnya Daimler dan VW Scania telah meluncurkan penawaran truk dan bus untuk Iran. Namun sampai saat ini tawaran itu hanya sekedar komitmen tanpa disertai realisasi investasi.
Namun Mansour Moazami, Wakil Menteri Industri Iran mengatakan VW akan segera menyelesaikan kesepakatan produksi dengan perusahaan lokal.