Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Otomotif Menanti Relaksasi Pajak Mobil Sedan

Dunia otomotif nasional menanti apa yang akan ditempuh oleh pihak regulator menyikapi usulan GAIKINDO agar dua hal dapat dilakukan sekaligus yakni meningkatkan ekspor mobil dan menyelamatkan pasar domestik.

GABUNGAN Indonesia Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) menilai industri otomotif nasional perlu lebih menggenjot ekspor produk otomotifnya dengan syarat pemerintah dapat memberikan dukungan berupa relaksasi aturan perpajakan dan aturan-aturan yang selama ini memberatkan.

Industri Otomotif Menanti Relaksasi Pajak Mobil Sedan

Ketua Umum GAIKINDO Yohannes Nangoi (tengah) dan Rizwan Alamsjah (kanan)

Ketua Umum GAIKINDO, Yohannes Nangoi mengatakan struktur produksi industri otomotif Indonesia masih didominasi oleh penjualan domestik yang pada tahun lalu mencapai 1,061 juta unit, sementara ekspornya baru di kisaran 200.000-an unit. Capaian ekspor mobil itu masih jauh tertinggal dibandingkan dengan negara tetangga yakni Thailand yang sudah menembus 1 juta unit.

 

Dunia otomotif nasional menanti apa yang akan ditempuh oleh pihak regulator menyikapi usulan GAIKINDO agar dua hal dapat dilakukan sekaligus yakni meningkatkan ekspor mobil dan mengamankan pasar domestik.



"Seharusnya kita masih bisa menggenjot ekspor, tetapi masih banyak yang harus dibenahi dulu antara lain perlunya relaksasi aturan perpajakan untuk mobil jenis sedan. Selain itu, industri otomotif Indonesia sudah harus beranjak dari standar emisi Euro 2 menuju Euro 4," katanya dalam sesi tanya jawab dengan pers pada saat konferensi pers GIIAS 2017, pekan ini.

Kalau ekspor otomotif bisa ditingkatkan, secara otomotis akan memberikan dampak yang sangat bagus bagi perekonomian nasional terutama dari sisi devisa ekspor.

Dia memaparkan industri otomotif dari tahun ke tahun telah memberikan kontribusi signifikan dari sisi pemasukan pajak dengan nilai kontribusi mencapai sekitar Rp100 triliun.

"Kita tentu menginginkan kontribusi industri otomotif dapat terus ditingkatkan di masa-masa mendatang dan GAIKINDO akan mendorong pabrikan otomotif yang memiliki basis produksi di Indonesia untuk meningkatkan ekspornya," katanya.

Tarif PPnBM

Wakil Ketua Umum GAIKINDO, Rizwan Alamsjah menambahkan relaksasi aturan perpajakan dapat dimulai dengan menurunkan tarif pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) untuk mobil jenis sedan dari saat ini sebesar 30%, menjadi minimal sama dengan mobil segmen multi purpose vehicle (MPV) dan sport utility vehicle (SUV) sebesar 10%.

"Selama hal itu belum dilakukan, masih sulit rasanya menggenjot ekspor otomotif karena pasar global itu dipenuhi oleh
permintaan mobil jenis sedan," ujarnya kepada Bisnis.com.

Secara umum, paparnya, pabrikan otomotif di dalam negeri mengharapkan pemerintah dapat terus menciptakan iklim yang kondusif bagi para pelaku industri otomotif (doing business), sehingga dapat mengamankan pasar domestik dari serbuan produk impor dan sekaligus bisa meningkatkan ekspornya.

Di pasar domestik, penjualan mobil sedan juga menunjukkan situasi yang kurang menggembirakan. Berdasarkan data GAIKINDO, penjualan sedan terus menukik. Pada tahun lalu, penjualan mencapai 23.323 unit, di tahun 2015 malah anjlok menjadi 17.422 unit dari sebelumnya 21.614 unit di tahun 2014.

Puncak pencapaian penjualan sedan yang lumayan menggembirakan terjadi di tahun 2010-2013. Pada 2010 mengoleksi penjualan sebanyak 33.128 unit, turun lagi di 2011 sebanyak 26.548 unit, kemudian naik lagi di 2012 menjadi 34.221 unit dan 34.193 unit di 2013, kemudian turun lagi menjadi 21.614 unit di 2014.

Dunia otomotif nasional menanti apa yang akan ditempuh oleh pihak regulator menyikapi usulan GAIKINDO agar dua hal dapat dilakukan sekaligus yakni meningkatkan ekspor mobil dan mengamankan pasar domestik.




Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yusran Yunus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper