Bisnis.com, TOKYO - Fuji Heavy Industries, pembuat mobil Subaru meyakini akan mampu menorehkan keuntungan karena terdampak kebijakan di pasar besar mereka, yakni Amerika Serikat.
Dikutip dari Reuters, Rabu (8/2/2017), produsen mobil terbesar ketujuh di Jepang ini menjual sekitar 60% mobil di AS di mana produk Outback, Forester, dan Impreza menjadi andalan.
Subaru juga memiliki pabrik di negara tersebut, tepatnya di kawasan Indiana. Perusahaan menargetkan relaisasi produksi di pabrik tersebut bisa meningkat dua kali lipat pada tahun depan.
Namun demikian, mayoritas mobil yang dipasarkan masih diproduksi di Jepang.
Perusahaan memperkirakan laba bersih mencapai 290 miliar yen untuk tahun fiskal yang berakhir 31 Maret, naik dari perkiraan awal yakni senilai 278 miliar yen namun masih turun dibanding capaian tahun lalu yang senilai 437 miliar yen.