Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hyundai dan Kia Motors Gagal Capai Target Penjualan

Dua manufaktur otomotif terbesar asal Korea Selatan, Hyundai Motor Co. and Kia Motors Corp., mencatat pertumbuhan penjualan terendah dalam 10 tahun terakhir di tengah merosotnya tingkat permintaan di China serta menguatnya mata uang Korsel, Won, sehingga memangkas keuntungan kedua perusahaan.

Bisnis.com, JAKARTA - Dua manufaktur otomotif terbesar asal Korea Selatan, Hyundai Motor Co. and Kia Motors Corp., mencatat pertumbuhan penjualan terendah dalam 10 tahun terakhir di tengah merosotnya tingkat permintaan di China serta menguatnya mata uang Korsel, Won, sehingga memangkas keuntungan kedua perusahaan.

Chairman Hyundai Motor Co.sekaligus Kia Motor Corp.,Chung Mong Koo mengatakan kedua perusahaan akan meningkatkan jumlah pengiriman kendaraan hingga 8,13 juta unit di tahun 2016 dari 8 juta unit pada tahun sebelumnya.

Angka ini dinilai sebagai pertumbuhan terlamban sejak tahun 2006 silam dan dibandingkan dengan rata-rata estimasi 5 analis melalui survei Bloomberg News sebesar 8,12 juta unit.

Kedua perusahaan gagal mencapai target penjualan 2015 untuk pertama kalinya sejak tahun 2008 di tengah merosotnya penjualan di China serta melemahnya nilai tukar yang memangkas pendapatan masyarakat di Rusia dan Brazil.

Menyikapi kondisi itu, sejumlah antisipasi dilakukan. Hyundai beralih ke segmen mobil mewah dengan meluncurkan Hyundai Genesis untuk menaikkan pamor reputasinya di tengah lesunya penjualan. Sementara itu, Kia berencana untuk memulai produksi di pabrik yang berlokasi di Meksiko pada 2016 ini guna mendorong penjualan di wilayah tersebut.

"Perlambatan perekonomian China, turunnya harga bahan bakar serta ketidakpastian iklim ekonomi di sejumlah negara berkembang akibat kenaikan suku bunga AS, yang merefleksikan pertumbuhan akan terus berjalan lamban," kata Chung.

Volume penjualan di China pun merosot dalam 11 bulan pertama di 2015 setelah permintaan otomotif melambat sejalan dengan moderasi pertumbuhan ekonomi di negara tersebut.

Pemulihan pasar otomotif di pasar otomotif terbesar di dunia tersebut adalah hal penting bagi kedua perusahaan dikarenakan mereka tengah menambah kapasitas produksi pada 2016.

Hyundai akan mulai membangun pabrik baru pada kuartal keempat tahun ini serta sedang mendirikan pabrik kelima di Chongqing, sehingga diharapkan kedua pabrik tersebut dapat mendorong produksi Hyundai di China hingga 57% pada tahun 2018.

Di sisi lain, Kia tengah memperluas kapasitas produksi di pabrik ketiganya di China serta berencana untuk memulai produksi model Kia Forte di pabriknya di Meksiko pada Mei ini untuk ekspor ke AS dan sejumlah negara di Amerika Selatan.

Di tahun 2016, Hyundai mengungkapkan menargetkan penjualan hingga 5,01 juta unit, sementara target penjualan KIA di tahun 2015 mencapai 3.12 unit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yusran Yunus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper