Bisnis.com, JAKARTA—Saat total pasar mobil pada periode Januari-Mei 2015 menurun hingga 16,6%, segmen hatchback hanya tergerus tipis 8,3% yang dinilai pelaku usaha dapat bertahan karena segmentasi konsumen yang loyal.
Pada periode tersebut, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indoensia (Gaikindo) mencatat, total penjualan mobil di Tanah Air secara wholesales mencapai 443.181 unit. Sedangkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 531.496 unit.
Untuk segmen hatchback, pada lima bulan pertama tahun ini penjualannya baru menapak 18.469 unit. Pada kurun waktu yang sama tahun lalu penjualannya sebanyak 20.137 unit.
Dari infomasi yang dihimpun Bisnis pelaku usaha menilai pasar segmen hatchback memiliki daya beli yang terjaga dibandingkan dengan segmen lain macam low MPV, yang memang sangat terpukul saat kondisi ekonomi melambat.
Sebabnya, selain karena harga yang relatif lebih tinggi dan menyasar konsumen menengah ke atas, karakter mobil segmen hatchback sangat kuat menyasar pembeli yang ‘berjiwa muda’ dan ingin bergaya.
Karena karakter konsumen yang disasar tersebut memiliki loyalitas yang relatif kuat, tak heran meski pasarnya kecil segmen ini dihuni banyak pemain. Gaikindo mencatat pada 2015 merek yang bersaing di segmen ini mencapai 12 brand lebih.
Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) Rahmat Samulo mengamini hal tersebut. Dia menilai, segmen hatchback mengandung unsur stylish yang mengikat nilai emosional segmentasi konsumen yang dibidik.
“Sehingga secara angka penjualan tetap bagus,” katanya kepada Bisnis.com, Senin (29/6/2015).
Di segmen tersebut Toyota mengandalkan Yaris. Penjualannya pun pada periode Januari-Mei 2015 cukup moncer dengan jumlah 7.930 unit. Dengan raihan tersebut TAM memuncaki perolehan pangsa pasar segmen hatchback dengan besaran mencapai 43%.
Penjualan Yaris pada periode tersebut pun meningkat dari kurun waktu yang sama tahun lalu yang hanya menapak jumlah 5.307 unit. Pasalnya, pada tahun lalu Yaris baru dipasarkan lagi pada April.
Di posisi kedua penguasa pasar segmen hatchback adalah Honda dengan produk Jazz. Pada lima bulan pertama tahun ini penjulannya sudah mencapai 6.858 unit. jumlah tersebut membuat Jazz menguasai pangsa pasar sekitar 37%.
Raihan tersebut menurun tipis dari periode yang sama tahun lalu yang mencapai 6.904 unit. Direktur Pemasaran dan Layanan Purna Jual PT Honda Prospect Motor (HPM) mengakui jika tulang punggung penjualan di segmen hatchback adalah Jazz dan Yaris.
Bahkan menurut dia, penurunan penjualan segmen tersebut pada 2013 dan 2014 disebabkan Yaris dan Jazz yang belum diperbaharui. Menilik data Gaikindo, setidaknya sejak 2009 hingga2012 total penjualan segmen hatchback menunjukan grafik menanjak.
Berturut-turut penjualannya adalah 33.506 unit, 55.070 unit, 59.476 unit, dan 73.196 unit. Sedangkan pada 2013 penjualannya sempat merosot menjadi 63.854 unit dan 56.804 unit pada 2014.
“Jazz awal tahun lalu end off model dan Yaris sempat tidak ada. Tapi kemudian diperbaharui sehingga pasar hatchback saat ini mulai recovery,” ujarnya.
Davy J. Tuilan, 4W Deputy Managing Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mengakui jika segmen hatchback memiliki konsumen yang kuat. Konsumen di segmen tersebut dinilainya tidak terlalu terpengaruh pelambatan ekonomi.
“Segmen ini konsumennya adalah kalangan pribadi yang memang menyukai segmen tersebut. Dan dari segi daya beli tidak terlalu terpengaruh pelambatan ekonomi,” ucapnya.
Di sisi lain, lanjut dia, segmen hatchback bisa menjadi salah satu brand image pabrikan yang memasarkannya. Suzuki pun menjadi salah satu merek yang menjadikan segmen tersebut sebagai brand image.
Oleh karena itu menurut Davy, pihaknya tidak menargetkan Swift secara kuantitas. Swift oleh SIS dibebani tugas mengubah citra Suzuki dari pabrikan yang kuat di segmen kendaraan niaga menjadi merek yang handal di kendaraan penumpang.
Merek lainnya yang mengandalkan segmen ini karena pasarnya yang relative stabil adalah Mazda.
Senior Marketing Manager PT Mazda Motor Indonesia (MMI) Astrid Ariani Wijana mengatakan, Mazda 2 diproyeksikan menjadi salah satu backbone penjualan Mazda pada 2015. Dengan besaran kontribusi dikisaran 30%-35% terhadap total penjualan Mazda.
Karena pasarnya yang ketat, NMI tidak memasang tergte muluk-muluk dalam penjualan Mazda 2 yang diproyeksikan terjual 400 unit per bulan. Pada Januari-Mei 2015 Mazda 2 sudah terjual 1.715 unit. Jumlah itu naik dari periode yang sama tahun lalu yang hanya 1.036 unit.
Penaikan tersebut tak lepas dari strategi Mazda yang memasarkan Mazda 2 terbaru sejak November 2014. Sehingga pada 2015 penjulannya terus menunjukan grafik menanjak.