Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PABRIKAN SEPEDA MOTOR Mengharap Tuah Kelas Menengah Atas

Tak gentar menghadapi pasar yang lesu pabrikan sepeda motor gencar meluncurkan produk bermesin 250 cc ke atas, dengan harapan meraih tuah dari kelas menengah yang bertumbuh
Menteri Perindustrian Saleh Husin menaiki motor Honda CBR disaksikan (dari kiri) Executive Vice President Director PT Astra Honda Motor Johannes Loman, Direktur Alat Transportasi Darat Kemenperin Soerjono, serta President Director PT AHM Mr. Toshiyuki Inuma di Karawang, 21 November 2014. /Antara
Menteri Perindustrian Saleh Husin menaiki motor Honda CBR disaksikan (dari kiri) Executive Vice President Director PT Astra Honda Motor Johannes Loman, Direktur Alat Transportasi Darat Kemenperin Soerjono, serta President Director PT AHM Mr. Toshiyuki Inuma di Karawang, 21 November 2014. /Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Tak gentar menghadapi pasar yang melesu, pabrikan sepeda motor gencar meluncurkan produk bermesin 250 cc ke atas, dengan harapan meraih tuah dari kelas menengah yang bertumbuh.

Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI)mengklasifikasikan sepeda motor dalam tiga segmen yang berbeda yakni sport, skuter matik (skutik) dan underbone atau bebek. Sepeda motor berkapasitas dapur pacu 250 cc ke atas masuk kategori segmen sport.

Dari informasi yang dihimpum Bisnis, pelaku usaha meyakini segmen sport cenderung lebih stabil di tengah pelemahan ekonomi. Sebabnya, kisaran harga segmen sport lebih tinggi dari kedua segmen lainnya dan menyasar konsumen menengah ke atas.

Bahkan, menurut mayoritas pelaku usaha, ada anggapan di konsumen sepeda motor bahwa segmen sport menjadi ‘tunggangan’ impian. Tentunya hal itu terjadi saat pendapatan per kapita naik dan kelas menengah tumbuh.

Stabilitas pasar sepeda motor segmen sport setidaknya terlihat dari kontribusinya terhadap total penjualan setidaknya dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. Merujuk data AISI pada 2013 dari total pasar sepeda motor 7,771 juta unit,  segmen sport berkontribusi sekitar 14,18%.

Sedangkan segmen skutik mendominasi dengan besaran pangsa mencapai 63,02%, dan segmen underbone sekitar 22,8%.Pada tahun lalu total pasar sepeda motor mencapai 7,908 juta unit. Kontribusi segmen sport sekitar 13,99%.

Besaran pangsa tersebut menurun, tapi tergolong kecil jika dibandingkan dengan segmen underbone yang pada 2014 menjadi sekitar 18,6%. Sedangkan segmen skutik pada tahun tersebut kontribusinya melejit menjadi sekitar 67,33%.

Pada periode Januari-Mei 2015 total pasar mencapai 2,267 juta unit. Sepeda motor segmen sport berkontribusi sekitar 12,3%. Sedangkan segmen underbone kontribusinya kembali merosot menjadi sekitar 12,9% dan sisanya masih disominasi segmen skutik.

Dari persentase kontribusi tersebut mesin kelas 250 cc ke atas memang tidak banyak, mayoritas segmen sport masih dihuni sepeda motor dengan  kapasitas dapur pacu 150 cc. Meski demikian, pasarnya tetap menggiurkan.

“Berdasarkan hasil survei ada kebutuhan untuk motor besar,” kata Ketua Bidang Komersial AISI Sigit Kumala, mengomentari hal tersebut, Minggu (21/6/2015).

Menurutnya, pasar sepeda motor dengan kapasitas mesin 250 cc ke atas memiliki potensi yang cukup besar. Peluang tersebut selama ini dimanfaatkan oleh importir umum untuk memasarkannya.

Untuk itu, anggota AISI yang merupakan agen pemegang merek (APM) tak mau ketinggalan terjun ke dalam ceruk bisnis tersebut. Terlebih, APM lebih percaya diri karena ditunjang dengan layanan purna jual dan suku cadang yang lebih terjamin.

Sigit pun menilai, maraknya APM mengelurkan produk di kelas ini tak terlepas dari daya beli segmentasi konsumen yang disasar cenderung tak terlalu terpengaruh pelambatan ekonomi.

Salah satu APM yang gencar memasarkan produk sepeda motor dengan kapasitas dapur pacu 250 cc ke atas adalah PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI). AISI mencatat, pada periode Januari-Mei KMI memiliki line up produk dengan cc 250 ke atas mencapai 29 unit varian.

Dari jumlah tersebut, varian tertinggi memiliki kapasitas mesin mencapai 1.400 cc. Sedangkan pada 2014 jumlah produk Kawasaki dengan mesin 250 cc ke atas hanya 26 unit varian. Jumlah tersebut meningkat pesar dari tahun sebelumnya yang hanya 19 unit varian.

“Dari tahun lalu kami memang sengaja melengkapkan produk motor besar, sehingga di setiap kelas kami punya dan siap bersaing,” kata Deputy Head Sales Promotion Department PT KMI Michael Chandra Tanadhi.

Di saat pasar sepeda motor yang melesu, Michael tetap optimistis produknya tersebut masih memikat hati konsumen.

Menurut dia, produk sepeda motor besar Kawasaki telah popular di luar Indonesia, sehingga pecinta motor besar di Tanah Air telah mengendus reputasi produk KMI yang ditawarkan.

Karena hal itu, Michael mengklaim pihaknya lebih mudah memasarkan jajaran produk motor besar yang dimilikikanya.

Di sisi lain, memasarkan motor besar akan lebih mudah melalui konsumen loyal yang tergabung dalam komunitas pecinta Kawasaki. Pasalnya, konsumen-konsumen tersebut memiliki fanatisme terhadap merek dan pengetahuan lebih terhadap sebuah produk.

9 Produk

Pabrikan asal Jepang lainnya, Yamaha, seolah tak mau ketinggalan. Saat ini setidaknya Yamaha Indonesia memasarkan sembilan produk dengan kapasitas dapur pacu 250 cc ke atas. Baru-baru ini pabrikan tersebut melengkapi jajaran produk seri naked bike MT 25 dengan kapasitas dapur pacu 250 cc dan MT 09 dengan mesin 847 cc.

Executive Vice President PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) Dyonisius Beti mengamini jika banyak pabrikan mengeluarkan produk motor besar karena terdorong pendapatan per kapita yang bertambah.

Di sisi lain dia meyakini kondisi ekonomi akan kembali stabil dalam jangka waktu dekat. “Sehingga saat kondisi ekonomi kembali membaik permintaan akan sepeda motor akan kembali bertumbuh. Maka kami sudah siap menghadapi itu dengan produk yang ada,” ujarnya.

Pimpinan pasar sepeda motor di Indonesia, Honda, tak mau  kalah. AISI mencatat awal 2015 pabrikan tersebut hanya memiliki dua varian dengan kapasitas mesin 250 cc ke atas dari brand CBR.

Akan tetapi awal bulan ini pabrikan tersebut merilis enam model motor besar berkapasitas mesin 500cc hingga 1.000cc. Semuanya merupakan jajaran produk baru yang dipasarkan di Indonesia, antara lain CBR 1000 RR, NM 4, CBR 650 F, CB 650F, CB 500 X, dan CB 500 F.

PT Astra Honda Motor (AHM) menyatakan peluncuran tersebut membuka babak baru bagi perusahaan tersebut karena kali pertama memasarkan motor besar dan masuk dalam kategori premium.

Direktur Pemasaran PT AHM Margono Tanuwijaya menilai pemasaran motor besar premium Honda merupakan strategi masa depan perusahaan tersebut. Analisis dia pada 2020 pendapatan per kapita nasional bakal menembus level US$5.000.

Dengan besaran tersebut, AHM memastikan permintaan motor besar secara gradual akan terdongkrak. Apalagi dalam analisa AHM sejak 2010 konsumen kelas A atau menengah atas naik dari kisaran 36 juta orang ke level  81 juta.

Maka pada  2020, AHM memperkirakan terdapat  41% penduduk yang berasal dari kelas konsumen tersebut. []

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper