Bisnis.com, TANGERANG—Industri kendaraan bermotor setuju terhadap rencana pengadaan bahan bakar minyak (BBM) petrolite dengan RON 91 untuk menggantikan premium.
Sekretaris Jenderal Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Noergadjito mengatakan semakin baik kualitas BBM mampu membantu pemanufaktur kendaraan bermotor meningkatkan efisiensi produksinya.
“Petrolite tidak akan ganggu penjualan menurut saya, karena teknologi mobil sebetulnya bukan RON 88 tetapi RON 92,” katanya ditemui usai konferensi pers pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) di Kota Tangerang Selatan, Selasa (5/5/2015).
Apabila premium dengan kadar RON 88 ditiadakan, produsen otomotif pun sama sekali tidak keberatan. Kebijakan ini justru memudahkan produksi kendaraan karena tak perlu membuat spesifikasi mesin berbeda antara barang yang akan dipasarkan di domestik dengan ekspor.
Selama ini pemanufaktur kendaraan mesti dua kali kerja karena harus melangsungkan kegiatan produksi yang berbeda antara produk untuk dalam negeri dan ekspor. Konsumen global enggan menerima mesin dengan spesifikasi Euro 2 seperti yang rerata dipakai di Tanah Air karena BBM yang dipakai premium.
“Kami disuruh ekspor terus naik tetapi kami juga harus penuhi permintaan teknis negara tujuan ekspor, seperti Timur Tengah, mereka meminta Euro 4,” ujar Noergadjito.
Apabila BBM yang tersedia di dalam negeri setidaknya RON 92 maka kendaraan yang digunakan berspesifikasi Euro 4 atau paling tidak Euro 3. Pemanufaktur kendaraan tidak perlu membedakan produksi untuk dijual di domestik dan ekspor sehingga ongkos produksi lebih efisien.