Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi Chevrolet Spin di Indonesia Tamat!

Raksasa otomotif asal Amerika Serikat, General Motors, resmi mengumumkan penghentian produksi Chevrolet Spin di pabrik Pondok Ungu, Bekasi, Jawa Barat.
Penghentian produksi Chevrolet Spin mulai berlaku pada 1 Juli 2015./Ilustrasi Suasana di dalam pabrik perakitan Spin di Jawa Barat-Bisnis
Penghentian produksi Chevrolet Spin mulai berlaku pada 1 Juli 2015./Ilustrasi Suasana di dalam pabrik perakitan Spin di Jawa Barat-Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Raksasa otomotif asal Amerika Serikat, General Motors, resmi mengumumkan penghentian produksi Chevrolet Spin di pabrik Pondok Ungu, Bekasi, Jawa Barat.

Penghentian produksi ini mulai berlaku pada1 Juli 2015 atau pada semester II/2015. Dengan terhentinya produksi Spin di pabrik tersebut, maka PT General Motors Indonesia hanya sebagai ATPM produk-produk General Motors Co., Amerika Serikat.

Tim Zimmerman, Presiden GM South East Asia, mengatakan penghentian produksi Spin lebih disebabkan oleh pertimbangan ekonomi akibat mahalnya harga material pembuatan mobil dan faktor transformasi bisnis GM secara internasional.

Namun, katanya, GM tetap berkomitmen untuk melayani konsumen baik yang akan membeli dan sudah membeli produk buatan AS ini. “Kami terus memberikan yang terbaik bagi seluruh konsumen di Indonesia,” ujar Tim, Kamis (27/2/2015).

Dia menuturkan produksi di pabrik Pondok Ungu akan berakhir pada 30 juni 2015 dan pada 1 Juli 2015 pabrik resmi ditutup.

Penutupan pabrik ini dikhawatirkan berdampak besar terhadap nasib 500 karyawan pabrik yang selama ini bekerja di tempat itu.

“Kami sangat berkomitmen terhadap Indonesia dan Indonesia sebagai negara tempat kami bertumbuh. Dengan demikian, kami menegaskan kami akan bertanggung jawab kepada karyawan atas kehidupannya ke depan,” tuturnya.

Pabrik Chevrolet Spin di Pondok Ungu diresmikan pada pertengahan 2013 dengan total investasi US$150 juta yang dibangun di atas lahan seluas 58.000 m2.

Pabrik ini berkapasitas produksi 40.000 unit setahun, dengan target awalnya 80% melayani pasar domestik dan sisanya diekspor ke Filipina dan Thailand.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper