Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kawasaki Pangkas Target, Ini Penyebabnya

Target penjualan yang dipatok PT Kawasaki Motor Indonesia tahun ini lebih rendah sekitar 5%% dari penjualan tahun lalu karena kondisi ekonomi yang dinilai belum pulih
Model menunjukkan salah satu produk Kawasaki. /
Model menunjukkan salah satu produk Kawasaki. /

Bisnis.com, JAKARTA—Target penjualan yang dipatok PT Kawasaki Motor Indonesia tahun ini lebih rendah sekitar 5%% dari penjualan tahun lalu karena kondisi ekonomi yang dinilai belum pulih.

Merujuk data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), penjualan secara wholesales yang diraih PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) pada tahun lalu mencapai 165.231 unit. Sedangkan target yang dipatok KMI tahun ini hanya sekitar 157.000 unit.

Capaian pada 2014 tersebut berkontribusi sekitar 2,09% terhadaptotal penjualan sepeda motor di Indonesia yang mencapai 7,908 juta unit. Sedangkan target penjualan secara total yang dicanangkan AISI tahun ini sama seperti pencapaian penjualan tahun lalu.

Deputy Head Sales Promotion Department PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) Michael Chandra Tanadhi mengatakan kepada Bisnis, pihaknya memperkirakan di awal tahun ini konsumen cenderung menahan pembelian.

Hal ini disebabkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat masih tinggi. Suku bunga acuan Bank Indonesia pun yang mencapai 7,75% ikut menurunkan daya beli konsumen. Di sisi lain, sebagian besar line up sepeda motor yang dipasarkan Kawasaki di Indonesia masih impor.

Saat ini pabrik yang dimiliki KMI mempunyai kapasitas produksi completely knock down (CKD) 12.000 unit per bulan. AISI pun mencatat, tahun lalu impor Kawasaki dalam bentuk completely built up (CBU) mencapai 33.667 unit.   

“Target penjualan tahun ini kurang sedikit dari penjualan tahun lalu karena secara kapasitas produksi kami tidak mau investasi berlebihan di tengah kondisi ekonomi yang belum pulih,” katanya, Kamis (12/2).

Pada tahun lalu, dari total penjualan Kawasaki tersebut sekitar 99,6% atau setara 164.570 unit adalah sepeda motor segmen sport. Sisanya atau sejumlah 661 unit adalah segmen underbone atau bebek.

KMI memang mempertahankan image sebagai pabrikan yang mengedepankan sepeda motor di segmen sport premium. Bahkan Michael pernah menyatakan kepada Bisnis pihaknya tidak akan masuk ke dalam pasar skuter matik yang mendominasi penjualan sepeda motor di Tanah Air.

Meski target penjualan turun, dia enggan mengakui jika hal tersebut dikarenakan persaingan di segmen sport yang semakin ketat. Dia mengklaim pihaknya menyasar segmen pasar yang berbeda dari competitor.

Dalam menerapkan strategi penjualan, Kawasaki fokus pada edukasi diler untuk meningkatkan pelayanan. Selain itu, Kawasaki lebih gencar menarik minat konsumen loyal melalui pendekatan komunitas pencinta sepeda motor Kawasaki.

Dengan hal tersebut Michael menilai pemasaran mulut ke mulut lebih efektif menjaga pasar. Dia menambahkan, Kawasaki tidak mau terjebak dalam promosi melalui diskon saat ekonomi melambat.

“Karena konsumen kami kebanyakan menengah ke atas. Diskon itu bertentangan dengan kebijakan Kawasaki dan dapat merusak resale value,” ujarnya.

Tahun ini, Kawasaki akan menggenjot penjualan varian RR Mono. KMI menilai varian tersebut lebih cocok bagi konsumen yang ingin menggunakan sepeda motor segmen sport dalam kesehariannya.

Sebagai tulang punggung penjualan, Kawasaki masih berharap pada Ninja 250 dengan kontribusi yang diperkirakan mencapai 20% dari total penjualan. Sedangkan RR Mono diharapkan berkontribusi mencapai 15%.

Untuk menggenjot penjualan, KMI pun pada kuartal I/2015 berencana meluncurkan beberapa varian baru. Tahun ini pun Kawasaki akan menambah 15 diler yang 70%-nya akan dibangun di Jawa sedangkan sisanya di Sumatera dan Sulawesi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper