Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian memberikan lampu hijau penaikan harga jual hanya untuk merek low cost and green car yang sudah setahun beredar di pasar domestik. Besaran penaikanpun mengikuti laju inflasi.
Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Budi Darmadi mengatakan merek kendaraan bermotor hemat bahan bakar dan harga terjangkau (KBH2) yang bisa menaikkan harga adalah Astra-Toyota Agya dan Astra-Daihatsu Ayla.
“Para produsen sudah mengajukan penaikan harga. Penyesuaian harga [terhadap sejumlah indikator ekonomi] ini memang otomatis kalau sudah setahun,” tuturnya usai Pameran Produk Industri Permesinan dan Alat Transportasi, di Jakarta, Selasa (9/9/2014).
Budi tak merinci apakah penaikan harga ini berlaku untuk plafon harga KBH2 atau hanya untuk masing-masing merek. Dirinya hanya memastikan lonjakan harga akan mengikuti pergerakan inflasi tahunan.
“Kalau produsen bersangkutan mulai memasarkan pada Oktober 2013 ya inflasi yang dipakai Oktober to Oktober,” ucap Budi.
Kini ada lima merek KBH2 yang beredar, yakni Agya, Ayla, Honda Brio Satya, Karimun Wagon R, dan Datsun GO+ Panca. Plafon harga KBH2 yang ditetapkan Kemenperin pada tahun lalu senilai Rp95 juta sebelum pajak (off the road).
Harga sebelum pajak juga berubah jika si mobil mungil menggunakan transmisi otomatis serta ada tambahan kelengkapan fitur keselamatan.
KBH2 bertransmisi otomatis dari plafon Rp95 juta ditambah 15% sedangkan untuk perangkat keselamatan ditambah 10%.
Menteri Perindustrian M.S. Hidaayat menyatakan penaikan harga KBH2 bukanlah perkara yang mendesak di sektor industri.
Saat ini pihaknya tengah fokus terhadap hal-hal yang menjadi pending matters dalam sisa masa kerja Kabinet Indonesia Bersatu jilid II.
“Saya tidak melihat perubahan harga LCCGC sebagai hal mendesak. Yang lebih mendesak itu menyiapkan insentif yang bisa memudahkan investasi barang-barang subtitutor impor masuk, ini lebih urgent,” ucapnya.
Kemenperin memproyeksikan tahun ini KBH2 laku mencapai target 120.000 unit di dalam negeri. Gaikindo mencatat sepanjang semester I/2014 kendaraan ini terjual 85.643 unit.
Fokus pemasaran mobil ini tetap di dalam negeri sembari merintis kinerja ekspor.