Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PENJUALAN SEPEDA MOTOR: Pasar Skutik Membengkak Akhir 2014

Kontribusi skuter matik atau skutik hingga akhir 2014 diperkirakan bisa mencapai 66% dari total penjualan sepeda motor, sejalan dengan terus bertumbuhnya pasar kuda besi tersebut.
 Ilustrasi/Worldpress
Ilustrasi/Worldpress

Bisnis.com, JAKARTA—Kontribusi skuter matik atau skutik hingga akhir 2014 diperkirakan bisa mencapai 66% dari total penjualan sepeda motor, sejalan dengan terus bertumbuhnya pasar kuda besi tersebut.

Ketua Bidang Komersial Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Sigit Kumala mengatakan dibandingakan dengan tahun lalu, segmen matik akan naik pada tahun ini karena merek-merek yang menyediakan skutik kapasitasnya naik semua.

“Hingga Juli sudah 64% lebih. Sampai akhir 2014 kontribusinya sekitar 64%-66%,” ujarnya kepada Bisnis, Minggu (17/8/2014).

Data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) mencatat, pada 2013 total distribusi sepeda motor nasional berjumlah 7.771.014 unit. Kontribusi skutik mencapai 63,02% dari total distribusi sepeda motor Nusantara atau setara 4.897.668 unit.

Pasar terbesar dikuasai merek Honda, sekitar 3.425.572 unit atau 69,9%. Jumlah terbanyak kedua yaitu skutik dari Yamaha yang mencapai 1.388.896 unit setara 28,3%. Berikutnya adalah Suzuki 79.436 unit atau 1,6% dan TVS 3.764 unit atau setara 0,08%.

Pada periode Januari-Juli 2014 jumlah distribusi sepeda motor telah mencapai 4.755.644 unit. Segmen skutik jumlahnya 3.057.413 unit atau setara 64,29%. Dari jumlah tersebut, skutik Honda masih mendominasi dengan 2.120.481 unit atau setara 69,3%.

Kontribusi terbesar kedua pun masih disumbang Yamaha dengan 882.768 unit atau 28,9%. Suzuki jumlah distribusi skutiknya mencapai 49.896 unit atau 1,6%, dan TVS 4.268 unit atau 0,14%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nurbaiti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper