Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Recal Mobil: Air Bag Bikin Industri Otomotif Jepang Tarik Kembali Produknya

Honda Motor Co dan produsen mobil Jepang lainnya melakukan recall terhadap sekitar 10,5 juta unit kendaraan selama lima tahun terakhir.
Seorang pria menata bantal airbag buatan Takata corp. di sebuah pabrik di sibiu, 280km ( 175 mil ) barat laut Bukares, Rumania (4/9/2006)./Reuters
Seorang pria menata bantal airbag buatan Takata corp. di sebuah pabrik di sibiu, 280km ( 175 mil ) barat laut Bukares, Rumania (4/9/2006)./Reuters

Bisnis.com, TOKYO -- Honda Motor Co dan produsen mobil Jepang lainnya melakukan recall terhadap sekitar 10,5 juta unit kendaraan selama lima tahun terakhir. Hal ini dilakukan untuk menghindari potensi ledakan air bag  yang diproduksi oleh Takata Corp.

Honda mengatakan menarik kembali sekitar 2,03 juta kendaraan secara global, sedangkan Nissan Motor Co menarik  755.000 kendaraan di seluruh dunia.

Sementara  Mazda Motor Corp mengatakan akan  me-recall 159.807 unit kendaraan.

CEO Takata Shigehisa Takada dan Chief Operating Officer Takata Stefan Stocker mengatakan, perusahaan itu akan bekerja sama dengan regulator keselamatan dan pembuat mobil untuk menangani masalah tersebut.

 "Kami akan berusaha lebih memperkuat sistem kualitas kontrol dan bekerja bersatu sebagai sebuah perusahaan untuk mencegah masalah ini terjadi lagi," kata mereka dalam sebuah pernyataan kepada Reuters, Senin (23/6/2014).

Awal bulan ini, National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) di Amerika Serikat mulai menyelidiki apakah Takata inflators yang diproduksi setelah tahun 2002 cenderung gagal. Atau kemungkinan lain, apakah mengemudi di kelembaban yang tinggi berkontribusi terhadap risiko ledakan kantung udara.

Takata mengatakan, inflators tersebut dipasok ke BMW, Chrysler, Ford, Honda, Mazda, Nissan dan Toyota untuk kendaraan yang dijual di Amerika Serikat.

Jika para pabrikan kendaraan setuju bekerjasama, Takata akan mendukung penggantian inflators tersebut bagi kendaraan di daerah kelembaban tinggi seperti Puerto Rico, Florida, Hawaii, dan Kepulauan Virgin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Sumber : reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper