Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MOTOR SPORT: Honda Incar 40% Pasar Jawa Timur

PT Mitra Pinasthika Mulia (MPM), distributor utama sepeda motor Honda wilayah Jawa Timur dan NTT, pada tahun ini mengincar 40% pangsa pasar Jawa Timur.
Tipe motor sport yang terus diperkenalkan ke masyarakat antara lain Honda CBR 150R Streetfire, Honda Verza 150 dan New Honda Megapro FI. /bisnis.com
Tipe motor sport yang terus diperkenalkan ke masyarakat antara lain Honda CBR 150R Streetfire, Honda Verza 150 dan New Honda Megapro FI. /bisnis.com

Bisnis.com, SURABAYA - PT Mitra Pinasthika Mulia (MPM), distributor utama sepeda motor Honda wilayah Jawa Timur dan NTT, pada tahun ini mengincar 40% pangsa pasar Jawa Timur.

Presiden Direktur MPM Suwito mengatakan tahun ini MPM memproyeksikan untuk merebut pasar motor sport melalui berbagai strategi, salah satunya pengenalan produk pada sejumlah even yang digelar, seperti Ekspedisi Nusantara Roadshow.

"Secara bertahap kami akan ambil pasar itu terus dan diharapkan sampai akhir tahun ini bisa tercapai. Kalau nanti pangsa pasar kami naik 10% saja, Honda sudah menang," katanya saat menggelar Ekspedisi Nusantara Roadshow, di Surabaya, Sabtu (14/6/2014).

Suwito mengklaim hingga saat ini MPM sudah menguasai 30% pangsa pasar motor sport di Jatim. Sedangkan secara keseluruhan tipe dan jenis motor Honda di Jawa Timur sudah menguasai 70% pangsa pasar.

"Kalau melihat keseluruhan pangsa pasar, kami cukup senang. Harapannya kami bisa menjaga posisi ini, dan sekarang tinggal pasar motor sport yang digenjot," ujarnya.

Dia menjelaskan kontribusi penjualan sepeda motor Honda di Jawa Timur hingga April 2014 didominasi motor matic yakni 68,6%, disusul motor sport 17,5% dan motor bebek 13,9%. Adapun tipe motor sport yang terus diperkenalkan ke masyarakat antara lain Honda CBR 150R Streetfire, Honda Verza 150 dan New Honda Megapro FI.

"Motor sport kontribusinya sudah melebihi motor bebek dibandingkan penjualan motor sport pada 5 tahun lalu yang susah sekali naiknya. Namun untuk motor CBR kontribusinya masih sangat sedikit yakni 5% karena selain harganya yang mahal juga belum bisa diproduksi di Indonesia," imbuh Suwito.

Jelang Lebaran

Suwito mengatakan harga sepeda motor Honda saat menjelang Lebaran biasanya ada kenaikan rata-rata 25%-30% dari harga normal. Hal tersebut salah satunya disebabkan oleh faktor distribusi yang kurang lancar akibat hari kerja yang lebih pendek.

"Tahun ini kami perkirakan permintaan pembelian motor menjelang Lebaran bisa 2-3 kali lipat dibandingkan tahun lalu. Sampai sekarang sudah ada 1.000 unit yang inden motor matic," katanya.

MPM memastikan ketersediaan unit motor menjelang Lebaran ini sudah siap, kecuali beberapa tipe seperti Vario CW FI yang unitnya belum mencukupi sejak April 2014. "Antusias pembeli tipe Vario yang baru ini tinggi sekali," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper