Bisnis.com, JAKARTA—Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kemenperin Budi Darmadi mengatakan realisasi ekspor Yamaha R25 dimulai pada tahun depan. Tapi persiapan produksinya dilakukan sejak tahun ini.
“Realisasi ekspornya baru pada awal 2015,” tuturnya kepada Bisnis, Rabu (11/6/2014).
Ada 16 negara tujuan ekspor yang dibidik dari PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing Indonesia (YIMM) mencakup kawasan Eropa Barat dan Jepang.
YIMM akan memulai produksi R25 bulan depan sekitar 2.000 unit per bulan dengan pembagian domestik dan ekspor 50 : 50. Bagi konsumen domestik Yamaha mendahulukan pemenuhan 2.677 unit pesanan yang dilakukan secara daring.
Total kapasitas produksi Yamaha di Indonesia sedikitnya 3 juta unit per tahun, 2 juta di antaranya ada di pabrik Kawarang, Jawa Barat dan 1 juta lainnya dari pabrik Pulo Gadung, Jakarta. YIMM merasa ruang produksi yang ada cukup, sehingga belum berencana membangun pabrik baru.
Sementara itu Ketua Bidang Niaga AISI Sigit Kumala berpendapat motor sport cukup potensial sebagai komoditas ekspor. “Skutik juga potensial selain sport, tapi syaratnya skutik yang diekspor harus sudah Euro 3. Kalau motor bebek peluang ekspornya terbatas,” ujarnya.
Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) mencatat selama 4 bulan pertama tahun ini volume ekspor sepeda motor mencapai 7.788 unit. Jumlah ini susut sekitar 34,03% dari 11.805 unit selama periode yang sama tahun lalu.
Perolehan ekspor Januari – April 2014 terbanyak berasal dari TVS 3.100 unit. Selebihnya adalah Yamaha sekitar 2.600 unit, Honda 1.166 unit, Kawasaki 920 unit, dan Suzuki 2 unit.