Bisnis.com, JAKARTA—Sepeda motor sport perluang menjadi andalan ekspor kendaraan roda dua. Sepanjang semester I/2014 komitmen ekspor yang mengemuka seluruhnya kuda besi tipe ini.
Menteri Perindustrian M.S. Hidayat menilai motor sport prospektif dijadikan komoditas ekspor pada tahun-tahun mendatang. “Produsen mengkhususkan motor sport mereka jadi produk global yang bisa diekspor ke negara marketable,” ucapnya di Jakarta, Rabu (11/6/2014).
Skuter otomatis (skutik) maupun motor bebek (underbone) dianggap tak potensial dijadikan andalan penjualan ke luar negeri sebab lazimnya produsen kuda besi sudah punya basis produksi tipe ini di setiap negara tujuan ekspor.
Pada April 2014, PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) mengemukakan rencana ekspor ke Filipina, Malaysia, dan Vietnam sekitar 1.000 unit per bulan dari pabrik kedua di Bekasi, Jawa Barat. Di pertengahan tahun ini KMI juga dikabarkan akan memulai ekspor ke Jepang.
Komitmen ekspor terbaru datang dari PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing Indonesia (YIMM). Perseroan bahkan hendak memfokuskan RI sebagai basis produksi ekspor setelah Jepang. Produk yang akan didorong menjadi komoditas ekspor adalah motor sport.
“YIMM menyatakan setelah di Jepang, Indonesia satu-satunya basis produksi yang diakui prinsipal. Ekspor perdana [R25] dilakukan 7 Juli besok,” ucap Hidayat.
Yamaha YZF-R25 akan diproduksi di pabrik Yamaha berlokasi di Pulo Gadung, Jakarta. YIMM menargetkan volume ekspor motor ini mencapai 100.000 unit dalam 2 tahun. Pada tahun ini dipatok 20.000 unit dulu.