Bisnis.com, BEKASI—Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memperkirakan pasar mobil hibrida lebih berkembang dalam 2-3 tahun mendatang, saat produsen komponen diyakini sudah mampu menghasilkan komponen motor listrik dan baterai dengan harga lebih ekonomis.
Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kemenperin Budi Darmadi mengatakan dalam waktu 3 tahun ke depan kemungkinan ada perusahaan komponen tier 1 skala besar yang mampu memproduksi motor listrik dan baterai mobil hibrida berukuran lebih kecil. Sejalan dengan itu harga kedua komponen tersebut bisa lebih murah sehingga harga jual bisa ditekan.
"Kalau tadinya mobil hibrida 40% lebih mahal dari tipe biasa, dengan komponen lebih murah persentase ini bisa turun, misalnya menjadi 25% lebih mahal," tuturnya, di Bekasi, Kamis (5/6/2014).
Guna mendorong gairah perusahaan komponen raksasa di level tier 1, pemerintah menyediakan insentif berupa tax allowance. Selain itu juga tersedia rangangan berupa pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) hanya 75% atau 50% dari harga jual tergantung efisiensi bahan bakar yang bisa dicapai.