Bisnis.com, BUSAN—Kepala General Motors Co (GM) Korea Selatan mengatakan biaya tenaga kerja lokal di sana akan naik 15%. Hal ini memicu kekhawatiran penurunan keuntungan bagi para prinsipal otomotif non Korea.
"Pada 2014 negosiasi upah akan menjadi negosiasi yang paling penting yang kami lakukan dengan serikat pekerja. Saya akan melakukan segala upaya untuk menjamin bahwa kita memiliki masa depan yang berkelanjutan" ujar Sergio Rocha, CEO GM Korea, dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg di Busan International Motor Show, Jumat (30/5/2014)
Pengusaha di Korea Selatan harus mengeluarkan biaya tenaga kerja yang lebih tinggi, setelah Mahkamah Agung negara itu memutuskan bahwa bonus periodik dan kompensasi lainnya harus dimasukkan dalam gaji pokok pekerja.
GM Korea, Hyundai Motor Co dan afiliasinya Kia Motors Corp, harus memerangi serikat pekerja mereka di pengadilan atas masalah ini.
"Dengan mengintegrasikan bonus dan tunjangan lainnya ke dalam upah, biaya tenaga kerja tumbuh secara substansial. Ini tidak baik untuk GM Korea, hal ini tidak baik untuk industri, dan ini tidak baik untuk Korea Inc,” ujarnya.
GM Korea sendiri masih dalam tahap awal pembicaraan upah tahunan. Hal itu akan mencakup diskusi tentang upah dasar . Namun, serikat pekerja enggan menanggapi pembicaraan tersebut.