Bisnis.com, JAKARTA—PT KIA Mobil Indonesia (KIM), agen tunggal pemegang merek mobil asal Negeri Ginseng Korea, tahun ini berencana memperkuat segmen sport utility vehicle (SUV). Kia merasa percaya diri tahun ini bisa menjual SUV andalan terbaru mereka All New Sportage hingga 1.000 unit.
Direktur Pemasaran PT KIM Hartanto Sukmono mengatakan, pihaknya ingin memperkuat pasar SUV cukup beralasan. Pasalnya, kendaraan sportif multi fungsi ini berada di peringkat kedua pasar otomotif nasional di bawah multi purpose vehicle (MVP).
“Orang luar negeri itu melihat negara kita sebagai peminat MPV dan SUV. Sudah saya katakan Indonesia itu negara SUV dan MPV. Tahun ini meskipun menurun tapi produknya tetap kedua setelah MPV.,” katanya di sela-sela peluncuran produk terbaru All New Sportage Rabu (23/4).
Sebenarnya, penjualan di segmen SUV yang dibukukan KIM kuartal pertama tahun ini sempat mengalami penurunan jika dibandingkan dengan kuartal pertama tahun lalu. Di kuartal pertama tahun 2014 KIM hanya berhasil menjual 122 unit. Sedangkan di kuartal pertama 2013, KIM berhasil mencatatkan 227 penjualan.
Dengan hasil penjualan yang relatif tidak besar, Hartanto tidak ingin menentukan persentase pangsa pasar yang akan dikuasai.
“Kia itu pemain kecil di Indonesia, terbesar dikuasai pabrikan Jepang. Dengan demikian kita tidak berbicara market share. Kita bisa frustasi, karena market share kita kecil. Yang penting kita bicara volumenya, ingin targetnya berapa dan itu kita akan capai,” ucapnya.
Ternyata, penurunan penjualan tersebut bersifat nasional. Menurut data yang dirilis Gaikindo pada kuartal pertama 2014, total keseluruhan penjualan SUV di tanah air membukukan 13.871 penjualan. Tren ini mengalami penurunan dari kuartal pertama tahun lalu yang berhasil membukukan 20.505 penjualan pada segmen yang sama.
Hal ini disebabkan beberapa faktor yang sifatnya nasional yaitu karena tidak stabilnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika, bencana alam di beberap daerah di Indonesia, serta dampak langsung dari tahun politik.
“Kuartal pertama tahun ini turun karena berbagai macam faktor seperti US$ naik, persentasenya sangat tinggi. Kita harus melakukan penyesuaian harga. Ada LCGC yang buka market baru. Orang menunggu ingin melihat LCGC akibatnya penjualan tertunda. Bencana alam juga berpengaruh. Itu mempengaruhi daerah-daerah tertentu seperti Jabar dan Jatim itu drop sekali karena pada saat Gunung Merapi meletus Gunung meletus sangat terganggu penjualan itu,” tuturnya.
Akan tetapi, Hartanto percaya pasar otomotif di tanah air akan kembali menanjak.Dia sudah mematok target tahun ini KIM dapat menjual 10.000 sampai 12.500 unit mobil dari berbagai segmen. Bahkan menurut dia, KIM memprediksi semester kedua tahun ini terjadi peningkatan penjualan hingga mencapai 10%.
“Harapan kami kalau pemilihan presiden lancar, penjualan bisa naik 10 % secara keseluruhan pada semester dua jika dibandingkan semester satu. Kalau untuk kuartal kedua masih tanda Tanya, soalnya masih dalam rangka pemilu,” tuturnya.