Bisnis.com, JAKARTA—Berselang tiga bulan pascaperesmian lokalisasi produksi Vios, Toyota akan mengirimnya juga ke luar negeri. Eskpor sedan pabrikan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) di Karawang, Jawa Barat, ini dimulai Maret 2014.
Kabar soal rencana ekspor tersebut sebelumnya dikemukakan Menteri Perindustrian M.S. Hidayat saat meresmikan pengoperasian pabrik mesin ke-2 Toyota, bulan lalu. Tapi, belum disebutkan secara jelas mobil apa yang akan diekspor.
Sebulan berselang, TMMIN mulai berani terbuka. Pabrikan otomotif asal Jepang ini akan mematenkan diri sebagai eksportir sedan pertama di Tanah Air. Sedan apakah yang dimaksud? Yang pasti, Toyota baru memproduksi 1 sedan di Indonesia, yakni Vios.
Wakil Presiden Direktur TMMIN Warih Andang Tjahjono membenarnya kabar tersebut. Pihaknya akan mengumumkan secara resmi pengiriman perdana Vios buatan Karawang ke luar negeri pada 26 Maret 2014.
"Iya kita akan ekspor Vios, tunggu saja nanti tanggal 26 [diumumkan resmi]," katanya kepada Bisnis, kemarin.
TMMIN belum bersedia membeberkan secara detil terkait negara tujuan ekspor. Secara umum, sasarannya adalah negara-negara di kawasan Timur Tengah seperti Arab Saudi, Qatar, Kuwait, dan lainnya.
Menyoal berapa unit yang akan dikirim, TMMIN tak lantang menyebutkan angka detil. Tetapi, dipastikan jumlahnya bakal lebih banyak ketimbang ekspor hatchback All-New Toyota Yaris yang berkisar 500 unit per tahun.
"Ekspor Vios ini iya akan menuju Timur Tengah, negaranya mana saja ya sebut saja ke Timur Tengah. Jumlahnya nanti [diumumkan tanggal 26 Maret 2014], ekpornya lebih banyak [daripada Yaris]," tutur Warih.
Saat ini, kegiatan produksi Toyota Vios bersamaan dengan Etios Valco dan All-New Yaris di Pabrik Toyota Karawang 2, Kawasan Industri Karawang International Industrial City (KIIC), Jawa Barat. Total kapasitas produksi pabrik ini 120.000 unit per tahun.
Tingkat kandungan komponen lokal Vios kini baru sekitar 60%. TMMIN hendak meningkatkannya menjadi 70% hingga 77% pada tahun-tahun mendatang. Kegiatan lokalisasi produksi sedan ini menghabiskan Rp2,5 triliun.
Executive GM HRD Corporate & External Affairs Division TMMIN Bob Azam menjelaskan di fase awal, kuantitas ekspor Vios tak besar dan akan meningkat secara bertahap. "Sebab, kualitas produksinya masih harus dijaga. Jadi, jumlahnya step by step [meningkat]," ujar dia kepada Bisnis secara terpisah.
Permulaan ekspor Vios berkisar 1.000 unit per bulan, ketika memasuki fase puncak bisa menyentuh level 5.000 unit. Realisasi produksi sedan ini sekarang baru sekitar 1.250 unit setiap bulan untuk memenuhi kebutuhan domestik sajai, baik taksi maupun nontaksi. Selama Januari - Februari 2014 Toyota memproduksi 2.505 unit Vios.
"Sebetulnya, ekspor sedan adalah langkah mendobrak. Biasanya untuk ekspor, pasar domestikn harus kuat dulu. [Kenyataannya] segmen sedan di Indonesia kan tidak besar," kata Bob.
Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor Johnny Darmawan menyatakan secara keseluruahn dari Pabrik Karawang 2 tersedia ruang produksi untuk memenuhi kebutuhan ekspor 60.000 unit per tahun.
“Kalau tak salah, Vios akan diekspor ke Timur Tengah. Di Pabrik kedua kam peruntukkan ekspor 60.000 unit untuk Vios dan Yaris selama setahun penuh,” tuturnya.
Pasar Timur Tengah diyakini lebih prospektif bagi pemasaran Vios ketimbang Asia Tenggara. Sukar bagi sedan ini menjaring konsumen di Malaysia dan Thailand, 2 negara potensial di Asean, lantaran market otomotifnya mulai jenuh. Sedangkan industri otomotif Vietnam dan Kamboja dinilai belum subur. Untuk Singapura dan Brunei pasar otomotifnya sempit.