Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Persaingan Pasar LSUV, Mobil AS Datang, Incumbent Tenang

Segmen low sport utility vehicle (LSUV) selama ini dihuni empat merek mobil yang semuanya bermarkas di Jepang. Setidaknya mulai 2 bulan mendatang, panggung LSUV bakal kedatangan pesaing baru dari Amerika Serikat.
 Mobil Ford Ecosport/Yahoo
Mobil Ford Ecosport/Yahoo

 

 

Bisnis.com,  JAKARTA - Segmen low sport utility vehicle (LSUV) selama ini dihuni empat merek mobil yang semuanya bermarkas di Jepang. Setidaknya mulai 2 bulan mendatang, panggung LSUV bakal kedatangan pesaing baru dari Amerika Serikat.

 

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo) mencatat para pemain incumbent segmen LSUV ialah Toyota Rush, Daihatsu Terios, Suzuki SX-4, dan Nissan Juke. Kompetitor anyar yang dimaksud adalah Ford mengusung EcoSport. 

 

Wakil Presiden Direktur Pemasaran dan Penjualan Nasional PT Nissan Motor Indonesia (NMI) Yoshiya Horigome mengatakan  percaya diri sekaligus senang dengan kompetisi yang ada.

“Kami melihat belum ada produk yang bersaing head-to-head dengan Nissan Juke,” katanya kepada Bisnis, Jumat (31/1/2014).

 

Kendati Gaikindo mengklasifikasikan Juke sebagai produk low SUV tapi NMI lebih senang menyebutnya b-car hatchback. Agen tunggal pemegang merek (ATPM) Nissan ini beralasan Juke memiliki fitur maupun penampilan serta harga yang berbeda dengan umumnya LSUV.

 

Juke adalah pemain terbontot yang masuk ke pasar otomotif RI dibandingkan produk LSUV lain. Tapi mobil ini berada diurutan ketiga setelah Rush dan Terios alias mengungguli SX-4 dengan penjualan 3.128 unit sepanjang 2013.

 

“Pejualan bulanan rerata 400 unit. [Untuk Juke] kami terus berusaha membangun [pamor]brand ini. NMI lebih giat memasarkan keunggulannya ketimbang melakukan [pakai strategi] memberi diskon,” ucap Horigome.

 

Volume produksi Nissan Juke mencapai 2.000 unit setiap bulannya. Mayoritas produk ini atau sektiar 80% di antaranya dijual ke luar negeri, yakni ekspor ke Thailand.

 

Seperti yang terjadi pada segmen lain, penguasa pasar LSUV adalah Toyota Rush terjual 35.004 unit pada tahun lalu. Tak jauh beda dengan respon NMI, PT Toyota Astra Motor (TAM) menilai kompetisi sebagai hal yang biasa terjadi di industri otomotif.

 

"Ke depan kami akan terus follow up [perkembangan pasar]. [Terbuka peluang] pembaruan produk jika ada permintaan dari konsumen. Kalaupun ada perubahan kan kami belum bisa beri tahu sekarang," ujar Direktur Pemasaran TAM Rahmat Samulo secara terpisah.

 

Pada tahun lalu TAM sudah melakukan renovasi pada diri Rush. Kini, New Toyota Rush hadir dengan varian G dan TRD Sportivo dengan revisi tampilan serta penambahan fitur keamanan, yaitu dual SRS airbag, seatbelt pretensioner, dan indikator pemakaian sabuk pengaman.

 

Strategi bisnis yang dipakai Toyota ialah menghadirkan produk yang paling sesuai dengan kebutuhan konsumen di dalam negeri. Selain itu, pemasaran juga diimbangi layanan purnajual yang menyeluruh serta keberadaan diler ditemui.

 

Pola penjualan yang dikembangkan TAM berbeda dengan PT Ford Motor Indonesia (FMI) selaku ATPM Ford. Merek asal Negeri Paman Sam ini menghadirkan produk sesuai dengan program One Ford yang dikembangkan prinsipal pusat.

 

Skema bisnis yang dianut Ford ialah mengembangkan produk yang dapat memenuhi kebutuhan global. Misalnya, ada peremajaan atau pembaruan produk di pasar Eropa maka ini akan berlaku pula untuk penjualan ke negara lain, demikian pula yang terjadi pada LSUV Ford EcoSport.

 

Managing Director PT Ford Motor Indonesia (FMI) Bagus Susanto mengatakan pengiriman mobil tersebut dari diler ke konsumen berlangsung mulai April 2014. "Mobil ini diimpor dari Thailand dan pertama kali diperkenalkan di Brazil pada 2013," katanya.

 

Program One Ford membuat update produk lebih cepat serta teknologi yang dipakai mengikuti apa yang dimiliki Ford secara global. Artinya, EcoSport di Indonesia dengan yang di Brazil memiliki platform sama dengan penyesuaian terhadap requirement industri otomotif Tanah Air.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dini Hariyanti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper