Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah menargetkan ekspor mobil bisa mencapai 368.000 unit paling lambat pada 2015. Adapun hingga memasuki kuartal III/2013 jumlahnya baru berkisar 142.617 unit.
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat penjualan mobil ke luar negeri sepanjang tahun lalu 173.368 unit.
Untuk melampaui angka tersebut maka volume ekspor pada November dan Desember 2013 harus melampaui 14.000 unit.
Sekretaris Umum Gaikindo Noergadjito mengatakan target ekspor 368.000 unit sejalan dengan asumsi kapasitas produksi domestik 1,61 juta unit.
Namun selama Januari-Oktober 2013, jumlahnya baru sekitar 1 juta unit.
Sejauh ini, pasar otomotif dalam negeri didominasi tipe kendaraan 4x2 dengan kontribusi 71,7% setara 718.563 unit.
"Tipe kendaraan ini akan menjadi segmen terbesar terdorong semakin banyak model baru yang dirilis, termasuk LCGC,” ujar Noergadjito di Jakarta, Selasa (26/11/2013).
Ekspor otomotif terbagi menjadi dua kategori, yakni ekspor kendaraan utuh (completely built-up/CBU) dan terurai (completely knocked down/CKD).
Pada Oktober 2013, ekspor CBU naik 5,65% menjadi 18.058 unit dari 17.092 unit. Sebaliknya CKD malah turun 17,03% menjadi 9.656 unit dari 11.639 unit.
Executive GM HRD Corporate & External Affairs Divion PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam berpendapat untuk mendongkrak kinerja ekspor harus meningkatkan kapasitas produksi otomotif domestik.
Semakin banyak kendaraan yang diproduksi di dalam negeri maka volume impor CBU bisa semakin ditekan.
"Produksi otomotif dalam negeri harus dibangun untuk mensubtitusi impor sehingga meningkatkan ekspor,” ujarnya. (ra)
Target Ekspor Mobil 368.000 Unit Paling Lambat 2015
Pemerintah menargetkan ekspor mobil bisa mencapai 368.000 unit paling lambat pada 2015. Adapun hingga memasuki kuartal III/2013 jumlahnya baru berkisar 142.617 unit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Dini Hariyanti
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
2 jam yang lalu