Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemilik Bentley Tak Lagi Cuma Konglomerat

Sekitar 10 tahun silam konsumen Bentley adalah mereka yang masuk dalam 100 konglomerat terkaya di Tanah Air. Tapi seiring perkembangan tren gaya hidup, komposisi pelanggan menjadi lebih beragam.
Bentley/Bloomberg
Bentley/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA— Menyebutkan istilah “sedan super mewah” dapat langsung tergambar karakter konsumennya. Tentu bukan sembarang orang berduit yang punya, ini berlaku pula untuk merek asal Inggris, Bentley.

Agen tunggal pemegang merek (ATPM) Bentley di Indonesia, PT Grandauto Dinamika, justru merasa ada pergeseran profil konsumen selama beberapa tahun terakhir. Kini, bukan cuma jajaran konglomerat yang berani menghabiskan uang demi membawa pulang Bentley.

Chief Operating Officer PT Grandauto Dinamika Darwin Maspolim menyatakan sekitar 10 tahun silam konsumen Bentley adalah mereka yang masuk dalam 100 konglomerat terkaya di Tanah Air. Tapi seiring perkembangan tren gaya hidup, komposisi pelanggan menjadi lebih beragam.

“Sekarang profil pelanggan Bentley bukan lagi orang-orang terkaya melainkan ada individu yang sebelumnya belum pernah saya dengar. Mereka bisa saja kontraktor sukses, pengacara, dokter,” tuturnya di Jakarta, Kamis (14/11/2013).

Karena itu, Bentley Motors tetap percaya diri memasarkan produk anyar ke Indonesia walau acaman penaikan pajak mobil mewah terus membayangi. Buktinya, All New Bentley Flying Spur sudah bisa dipesan melalui Grandauto Dinamika.

Sedan super premium empat pintu itu dibanderol Rp7,5 miliar setelah kena pajak (on the road Jakarta). ATPM yakin Flying Spur facelift bakal laris seiring pergerakan positif industri otomotif nasional dari 1,1 juta unit pada 2011 menjadi 1,2 juta unit tahun ini.

“Kami tahu penyerapan segmen sedan di sini kecil. Tapi, kami memang tidak mementingkan volume penjualan. Sedangkan orientasi profit kami masih bisa tertutup dari penjualan mobil selain Bentley,” ujar Darwin.

Tak ada target khusus dari pusat Bentley Motors di Inggris terhadap kinerja penjualan. Untuk itu, Grandauto Dinamika sebagai impotirpun lebih konsentrasi menjaga citra brand daripada mengejar kuantitas dagang.

ATPM mengaku tak gentar menghadapi rencana pemerintah menaikkan Pajak Pertambahan Nilai Barang Mewah (PPnBM) untuk impor mobil premium utuh dari 75% menjadi 150%. Walapun ini akan mendongkrak harga jual.

“Kalau PPnBM naik sehingga penjualan drop lantas kami jadi tidak jualan Bentley lagi, ya tidak seperti itu. Bentley akan tetap eksis di Indonesia karena kami berorientasi jangka panjang, kami yakin penjualan merek ini ke depan semakin baik,” ujar Darwin.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper