Bisnis.com, TOKYO—Setelah bertahun-tahun meraup keuntungan di China, produsen mobil super mewah mengalihkan fokus mereka untuk kembali ke pasar tradisional, seperti Amerika Serikat dan Jepang.
Hal itu terpaksa dilakukan produsen mobil super mewah karena ada perlambatan permintaan mobil kelas high-end sejak beberapa bulan terakhir.
“Pasar Amerika Serikat benar-benar penting bagi kami,” kata Chief Executive Officer (CEO) Lamborghini SpA Stephan Winkelmann dalam sebuah wawancara di Tokyo, seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (1/10/2013).
Permintaan mobil Lamborghini Aventador dengan harga lebih dari US$ 400.000 tumbuh pesat di AS. Tren itu mengingatkannya pada tahun-tahun sebelum krisis keuangan global yang terjadi 2008 lalu.
Sementara itu, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengatakan negara yang dipimpinnya juga menonjol untuk dijadikan pasar mobil kelas high-end.
Selain Lamborghini, kekhawatiran atas melambatnya permintaan mobil super mewah di Cina juga didengungkan oleh sejumlah produsen, seperti Ferrari yang diproduksi Fiat SpA dan Rolls-Royce yang diproduksi Bayerische Motoren Werke AG (BMW) sejak tahun lalu. (ra)