Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pakai BBM Subsidi, Pemilik Mobil Murah Bakal Dihukum?

Bisnis.com, JAKARTA -Pengguna mobil murah dan ramah lingkungan yang mengonsumsi BBM bersubsidi bakal diganjar snaksi.

Bisnis.com, JAKARTA -Pengguna mobil murah dan ramah lingkungan yang mengonsumsi BBM bersubsidi bakal diganjar snaksi.

Menteri Perindustrian M.S. Hidayat mengtakan pemerintah tengah menyiapkan sanksi untuk konsumen yang menggunakan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

“Sebetulnya bukan di Kemenperin, tetapi di Kemenko perekonomian sedang dirancang. Namun, bagi pemiliknya sendiri, kalau dia mnggunakan BBM di bawah RON 92, dalam waktu 1 tahun-2 tahun mobilnya rusak, tidak dapat garansi dari produsennya.”

Pemerintah mulai mengarahkan agar mobil murah dan ramah lingkungan (low cost and green car/LCGC) tidak mengonsumsi bahan bakar minyak bersubsidi.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengakui kehadiran mobil tersebut berpotensi menambah volume konsumsi bahan bakar ber subsidi. Kendati mesin LCGC di desain untuk konsumsi BBM di atas Ron 88 tetapi tak ada jaminan pengendara akan menuruti ketentuan ini.

Menteri yakin kehadiran mobil murah dan ramah lingkungan bertujuan untuk menahan serangan impor dari Thailand yang rencananya akan masuk tahun depan.

M.S Hidayat mengatakan program mobil murah dan ramah lingkungan dibuat untuk mengantisipasi tren terutama ketika berlakunya Asean Economic Community (AEC) 2015.

Menurut Hidayat, negara-negara pesaing, khususnya Thailand sudah memproduksi jenis mobil yang sama dan sudah mulai memasarkannya untuk ekspor.

Bahkan, Thailand sudah menyurati Kemenperin meminta izin untuk bisa masuk ke pasar Indonesia tahun depan. “Itu yang mau dicegah dengan adanya program mobil murah ini. Terus, antisipasi ini secara langsung memasukkan investasi ke indonesia, kemudian mengembangkannya dengan industri-industri komponen,” kata Hidayat di gedung DPR, Rabu (18/9/2013).

Dia yakin mobil murah dan ramah lingkungan tidak akan menjadi penyebab penambah kemacetan ibu kota. Beberapa kota besar yang dilanda kemacetan merupakan kesalahan pemerintah yang tidak menyiapkan infrastrukturnya.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper