Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pabrik Grup Suny di Karawang Kelar 2015

Bisnis.com, JAKARTA - Produsen alat berat asal China, Sany Group, menargetkan pembangunan pabrik di daerah Karawang, Jawa Barat, selesai paling lambat akhir 2015.

Bisnis.com, JAKARTA - Produsen alat berat asal China, Sany Group, menargetkan pembangunan pabrik di daerah Karawang, Jawa Barat, selesai paling lambat akhir 2015.

Proyek ini tentunya melibatkan PT Jakarta International Machenery Centre Perkasa (Jimac Perkasa) selaku distributor tunggal produk Suny di Indonesia. Pengerjaannya diperkirakan memakan biaya hingga US$200 juta. 

Sejauh ini belum dapat dipastikan berapa persen kontribusi Jimac Perkasa terhadap keseluruhan nilai investasi. Begitu pula dengan kapasitas produksi pabrik dan jenis produk apa saja yang akan dibuat nantinya.

Chairman PT Jimac Perkasa Benny Kurniajaya mengungkapkan untuk meningkatkan kinerja bisnis Suny dan Jimac maka pabrik ini harus selesai paling lambat 2 tahun mendatang. Kini baru dilakukan pembebasan lahan seluas 10 hektar dan sedang dilakukan penyelesaian berbagai proses perizinan.

"Berapa persen porsi pendanaan dari kedua pihak itu sedang kami bahas. Kapasitas produksi juga sedang dihitung. Unit apa saja yang akan diproduksi akan dilihat dari alat Suny apa yang paling banyak diserap di Indonesia," katanya kepada Bisnis, di Jakarta, Rabu (4/9/2013).

Pabrik alat berat milik Suny Group ini khusus untuk produk terurai alias completely knock down (CKD). Jika fasilitas produksi ini rampung bukan cuma mendorong perkembangan bisnis Suny tapi juga mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor alat berat.

Keputusan berinvestasi lebih besar melalui pembangunan pabrik berangkat dari realisasi pertumbuhan penjualan Suny di Indonesia. Untuk 2013 saja awalnya ditargetkan meraup penjualan senilai US$30 juta. Tapi sampai akhir tahun diperkirakan bisa menembus US$60 juta - US$80 juta.

"Sampai Desember 2013 kami targetkan bisa tercapai sekitar US$80 juta. Sampai sekarang sudah US$52 juta, kami yakin akan melampaui target," ucap Benny. Alat-alat berat buatan Suny diperkirakan menguasai sekitar 70%-80% pasar domestik.

Menurut Benny, pasar alat berat di Indonesia akan terus berkembang seiring dengan pengerjaan berbagai proyek infrastruktur. Perkembangan infrastruktur ini diyakini bakal menggenjot bisnis Suny lebih besar ke depan.

"Mulai 4 - 18 September 2013 kami akan beri prioritas kepada pelanggan berupa garansi jaminan 2 thaun full service dan spare part. Padahal tidak ada perusahaan lain berani menjamin sampai 2 tahun," ucap Benny.

Suny Group terbilang pemain besar pada industri alat berat di China. Rerata penujalannya setahun mencapai US$8 miliar setara Rp80 triliun. Fokus utama bisnis perusahaan alat berat ini adalah sektor konstruksi dan infrastruktur.

Sejauh ini diperkirakan ada 500 unit produk Suny yang malang-melintang di Indonesia. Beberapa tipe produk itu seperti concrete pump, mixer truck, stationary concrete pump, truck/mobilne cran, crawler crane, rough terrain crane, vibratory roller, tandem roller, drilling rig, dan lainnya. Selain menjualnya ke Indonesia juga diekspor ke Amerika, Eropa, dan Jepang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dini Hariyanti
Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper